BoE Pertahankan Anggaran QE £125 Milyar; Sterling Rebound (10 Juli 2009)
Mengakhiri dua hari rapat komite kebijakan moneter (MPC meeting) BoE hari Kamis kemarin BoE mengumumkan menetapkan anggaran untuk program Quantitative Easing (QE) sebesar £125 milyar. Keputusan tersebut menyertai keputusan MPC mempertahankan suku bunga acuannya pada rekor terendah 0.5% yang merupakan tugas utama MPC dalam menjaga stabilitas moneter. Kebijakan mempertahankan suku bunga disepakati secara aklamasi oleh 9 anggota MPC yang dipimpin oleh Gubernur BoE Mervyn King. Perubahan suku bunga BoE terakhir terjadi pada rapat MPC tangal 5 Maret 2009 saat BoE menurunkan suku bunganya sebesar 50 basis point menjadi 0.5%.
Dari kedua kebijakan tersebut keputusan MPC mempertahankan total anggaran untuk program Quantitative Easing (QE) sebesar £125 milyar atau setara dengan $202 milyar, mendapat perhatian paling besar dari para pelaku pasar. Selain dampaknya terhadap pemulihan ekonomi dan pengaruhnya terhadap nilai tukar sterling mengingat sumber pendanaan program tersebut diperoleh dari pencetakan uang baru, perhatian terhadap kebijakan QE meningkat menyusul permintaan kamar dagang Inggris (BCC) agar BoE meningkatkan anggaran untuk program pembelian aset-aset pemerintah maupun institusi-institusi swasta sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi Inggris. (lihat Fokus Utama 08Juli 2008).
Kebijakan Quantitative Easing yang merupakan kebijakan inkonvensional (di luar kebijakan konvensional dalam mengendalikan kondisi moneter melalui perubahan suku bunga) pertama kali diadopsi BoE dalam MPC meeting 5 Maret lalu. Kebijakan tersebut diterpakan sebagai upaya untuk mendorong ekonomi Inggris keluar dari resesi terdalam sejak PD II. Melalui program pembelain surat-surat utang pemerintah maupun aset-aset treasury institusi-institusi perbankan, diharapkan akan memenuhi defisit anggaran belanja pemerintah serta meningkatkan kemampuan institusi-institusi perbankan dalam menyalurkan yang tengah mengalami himpitan akibat krisis pasar finansial dampak dari krisis pasar kredit perumahan Amerika (subprime mortgage). Kebijakan tersebut juga diadopsi oleh bank-bank sentral utama lainnya seperti the Federal Reserve (the Fed), Bank of Japan (BoJ), dan terakhir diadopsi oleh Euroean Central Bank (ECB).
Kebijakan Quantitative Easing mendapat perhatian dari para pelaku pasar finansial dikarenakan selain penaruhnya terhadap percepatan pemulihan ekonomi, sumber pendanaan dalam QE yang diperoleh dengan mencetak lebih banyak mata uang dikhawatirkan akan mendongkrak laju inflasi. Lebih lanjut, pencetakan mata uang secara beser besaran dapat mengakibatkan membanjirnya mata uang tersebut di pasar sehingga menjadi tekanan terhadap nilai tukar mata uang negara bersangkutan.
Analis menyatakan kebijakan MPC mempertahankan besaran anggaran bagi QE mengisyaratkan bahwa MPC memutuskan untuk melakukan pendekatan lebih jelas melalui pengkajian secara seksama terhadap efektivitas kebijakan yang telah dibuatnya hingga laporan inflasi kuartalan bulan Agustus mendatang. David Tinsley, ekonomi di National Australian Bank di London menyatakan merupakan kesalahan untuk menyimpulkan dari keputusan (MPC) tersebut bahwa kebijakan QE tidak akan ditingkatkan di masa mendatang. Pasca permintaan BCC para pelaku pasar finansial memperkirakan BoE akan meningkatkan anggaran untuk program QE tersebut sebesar £25 milyar sehingga total anggaran menjadi £150 milyar. Analis lainnya bahkan memperkirakan BoE akan meningkatakan anggaran QE paling tidak £50 milyar menjadi £200 milyar bulan Agustus mendatang.
Sterling Rebound
Keputusan BoE mempertahankan anggaran program QE memberi sentimen positif bagi nilai tukar sterling. Sterling rebound dari pelemahan selama 5 hari berturut-turut terhadap US dollar, rebound dari level terendah selama 1 bulan di $1.5985 Rabu lalu, menguat ke level tertinggi pekan ini ke $1.6380 dan berpotensi membukukan kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Desember 2008. Level tersebut melebihi target 50% fibonaci retracement atas pelemahan dari level tertinggi sejak 21 Oktober 2008 di $1.6744 30 Desember lalu ke level terendah selama 1 bulan $1.5985. Terhadap mata uang utama lainnya, sterling rebound dari level terendah sejak 8 Juni terhadap euro dan Swiss franc masing-masing di £0.8671, menguat hingga £0.8575, rebound dari level terendah sejak 18 Mei terhadap yen di ¥146.74 menguat hingga 152.34 dan ke CHF 1.7459 menguat hingga CHF 1.7637 < gbpchf=""> dan rebound dari level terendah sejak 24 Juni terhadap aussie di AU$ 2.0720 menguat ke level tertinggi sejak 21 April 2009 ke AU$2.0879 .
Dari kedua kebijakan tersebut keputusan MPC mempertahankan total anggaran untuk program Quantitative Easing (QE) sebesar £125 milyar atau setara dengan $202 milyar, mendapat perhatian paling besar dari para pelaku pasar. Selain dampaknya terhadap pemulihan ekonomi dan pengaruhnya terhadap nilai tukar sterling mengingat sumber pendanaan program tersebut diperoleh dari pencetakan uang baru, perhatian terhadap kebijakan QE meningkat menyusul permintaan kamar dagang Inggris (BCC) agar BoE meningkatkan anggaran untuk program pembelian aset-aset pemerintah maupun institusi-institusi swasta sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi Inggris. (lihat Fokus Utama 08Juli 2008).
Kebijakan Quantitative Easing yang merupakan kebijakan inkonvensional (di luar kebijakan konvensional dalam mengendalikan kondisi moneter melalui perubahan suku bunga) pertama kali diadopsi BoE dalam MPC meeting 5 Maret lalu. Kebijakan tersebut diterpakan sebagai upaya untuk mendorong ekonomi Inggris keluar dari resesi terdalam sejak PD II. Melalui program pembelain surat-surat utang pemerintah maupun aset-aset treasury institusi-institusi perbankan, diharapkan akan memenuhi defisit anggaran belanja pemerintah serta meningkatkan kemampuan institusi-institusi perbankan dalam menyalurkan yang tengah mengalami himpitan akibat krisis pasar finansial dampak dari krisis pasar kredit perumahan Amerika (subprime mortgage). Kebijakan tersebut juga diadopsi oleh bank-bank sentral utama lainnya seperti the Federal Reserve (the Fed), Bank of Japan (BoJ), dan terakhir diadopsi oleh Euroean Central Bank (ECB).
Kebijakan Quantitative Easing mendapat perhatian dari para pelaku pasar finansial dikarenakan selain penaruhnya terhadap percepatan pemulihan ekonomi, sumber pendanaan dalam QE yang diperoleh dengan mencetak lebih banyak mata uang dikhawatirkan akan mendongkrak laju inflasi. Lebih lanjut, pencetakan mata uang secara beser besaran dapat mengakibatkan membanjirnya mata uang tersebut di pasar sehingga menjadi tekanan terhadap nilai tukar mata uang negara bersangkutan.
Analis menyatakan kebijakan MPC mempertahankan besaran anggaran bagi QE mengisyaratkan bahwa MPC memutuskan untuk melakukan pendekatan lebih jelas melalui pengkajian secara seksama terhadap efektivitas kebijakan yang telah dibuatnya hingga laporan inflasi kuartalan bulan Agustus mendatang. David Tinsley, ekonomi di National Australian Bank di London menyatakan merupakan kesalahan untuk menyimpulkan dari keputusan (MPC) tersebut bahwa kebijakan QE tidak akan ditingkatkan di masa mendatang. Pasca permintaan BCC para pelaku pasar finansial memperkirakan BoE akan meningkatkan anggaran untuk program QE tersebut sebesar £25 milyar sehingga total anggaran menjadi £150 milyar. Analis lainnya bahkan memperkirakan BoE akan meningkatakan anggaran QE paling tidak £50 milyar menjadi £200 milyar bulan Agustus mendatang.
Sterling Rebound
Keputusan BoE mempertahankan anggaran program QE memberi sentimen positif bagi nilai tukar sterling. Sterling rebound dari pelemahan selama 5 hari berturut-turut terhadap US dollar, rebound dari level terendah selama 1 bulan di $1.5985 Rabu lalu, menguat ke level tertinggi pekan ini ke $1.6380 dan berpotensi membukukan kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Desember 2008. Level tersebut melebihi target 50% fibonaci retracement atas pelemahan dari level tertinggi sejak 21 Oktober 2008 di $1.6744 30 Desember lalu ke level terendah selama 1 bulan $1.5985. Terhadap mata uang utama lainnya, sterling rebound dari level terendah sejak 8 Juni terhadap euro dan Swiss franc masing-masing di £0.8671, menguat hingga £0.8575
Post a Comment