Wajah Muram Pasar Perumahan Amerika (19 Agustus 2009)
Outlook pemulihan ekonomi Amerika kembali mendapat ganjalan. Setelah terkoyak dengan rendahnya sentimen konsumen Amerika sebagaimana dilaporkan hasil survey Reuters/University of Michigan pekan lalu, outlook pemulihan ekonomi Amerika kembali terganjal menyusul laporan turunnya penjualan dan ijin konstruksi pembangunan perumahan. Muramnya pasar perumahan Amerika memperkuat kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi Amerika yang masih dibayangi oleh tingginya pengangguran yang diartikan sebagai rapuhnya konsumen dan rendahnya permintaan.
Departemen perdagangan Amerika kemarin mengumumkan penempatan rumah baru (housing starts) bulan Juli di luar periraan turun 1.0% menjadi 581.000 unit, turun seetlah meningkat selama 2 bulan berturut-turut. Dalam laporannya, Departemen Perdagangan Amerika menyatakan penurunan housing starts terutama dipicu oleh penurunan penjualan perumahan multifamily meliputi kondonium dan apartemen yang turu 13%. Penuruan tersebut jauh di bawah ekpekatasi pasar yang memperkirakan meningkat menjadi 600.000 unit dari 582.000 unit penjualan bulan sebelumnya yang kemudian direvisi meningkat menjadi 587.000 unit. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, housing starts turun 37.7%.
Selain dari sisi penjualan, wajah muram pasar perumahan Amerika juga tergambar dari turunnya ijin pembangunan perumahan yang disetujui (building permits). Building permits bulan Juli dilaporkan turun 1.8% menjadi 560.000 unit dari 570.000 unit bulan sebelumnya, dan turun 39.4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Seperti pada housing starts, penurunan ijin konstruksi perumahan dipicu oleh penurunan konstruksi perumahan multifamily yang turun 26% kontras dengan peningkatan 1.7% ijin konstruksi rumah tunggal. Sementara ijin pembangunan rumah tunggal (single family) dilaporkan meningkat 5.8%. Persediaan perumahan yang tengah dalam proses pembangunan juga turun ke rekor terendah 609.000 uint, dan total jumlah ijin konstruksi yang belum memulai pembangunannya juga mencetak rekor terendah sebanyak 102.300 unit.
Namun penurunan housing starts dan building permits nampaknya tidak mempengaruhi optimisme ekonom terhadap pemulihan sektor perumahan. Meningkatnya penjualan maupun konstruksi rumah tunggal (single family) dinilai sebagai sebuah prospek bagi pemulihan pasar perumahan. Harm Handholz, ekonom UniCredit Markets and Investment Banking di New York menyatakan hal tersebut memperkuat bukti bahwa resisi sektor peruamahan teleh mendekati akhir. Handholz menegaskan sementara aktivitas konstruksi pada segmen rumah tunggal mulai meningkat, segmen multi-family tetap pada tern penurunan. Hal tersebut merupakan hasil dari masalah pendanaan dalam sektor real estate komersial.
Kecilnya pengaruh penuruan sektor perumahan terhadap sentimen pasar nampak dari penguatan yang terjadi di bursa saham Wall Street. Indeks saham Dow Jones menguat untuk pertama kalinya setelah mengalami penurunan tajam selama 2 hari berturut-turut. Bagi para pelaku pasar mata uang, penguatan indeks saham diartikan sebagai peluang memperoleh keuntungan dari aset-aset dengan imbal hasil tinggi (risk appetite) dan mengurangi aset-aset maupun mata uang aman. Kondisi tersebut mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi rebound dari pelemahan pada 2 hari perdagangan sebelumnya dan di sisi lain dua mata uang aman (US dollar dan yen) terkoreksi.
Indeks dollar <=USD> terkoreksi dari level tertinggi bulan ini di 79.512 melemah hingga 78.895. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar terkoreksi dari level tertinggi sejak 30 Juli terhadap euro di $1.4046 melemah hingga $1.4154, dari level tertinggi selama 1 bulan terhadap sterling di $1.6277 melemah hingga $1.6586, dari level tertinggi sejak 12 Agustus terhadap Swiss franc di CHF 1.0833 melemah hingga CHF 0.0742, dan dari level tertinggi sejak 29 Juli terhadap aussie di $0.8156 melemah hingga $0.8277. Mata uang aman lainnya, yen, terkoreksi dari level tertinggi sejak 22 Juli terhadap euro di ¥132.48 dan sterling di ¥153.40 terkoreski masing-masing ke ¥134.80 dan ke ¥157.08 , dari level tertinggi sejak 29 Juli terhadap aussie di ¥77.03 terkoreksi hingga ¥77.03 , dan terkoreksi dari level tertinggi sejak 30 Juli terhadap Swiss franc di ¥87.20 melemah hingga ¥88.56.
Selain ditopang oleh penguatan di bursa saham, penguatan mata uang dengan imbal hasil tinggi juga ditopang oleh meningkatnya serangkaian data fundamental ekonomi dari negara-negara industri lainnya. Penguatan euro ditopang oleh meningkatnya sentimen bisnis di negara ekonomi terbesar Eropa, Jerman. Hasil survey ZEW menunjukan indeks sentimen bisnis Jerman keluar dari area kontraksi menembus angka 50 meningkat menjadi 56.1 dari 39.5 pada bulan sebelumnya. Dari Inggris, penguatan sterling ditopang oleh terbebasnya ekonomi Inggris dari ancaman deflasi setelah BoE melaporkan inflasi bulan Juli (CPI) stagnan (0.0%) lebih tinggi dibanding ekspektasi ekonom yang memperkirakan turun 0.3%.
Departemen perdagangan Amerika kemarin mengumumkan penempatan rumah baru (housing starts) bulan Juli di luar periraan turun 1.0% menjadi 581.000 unit, turun seetlah meningkat selama 2 bulan berturut-turut. Dalam laporannya, Departemen Perdagangan Amerika menyatakan penurunan housing starts terutama dipicu oleh penurunan penjualan perumahan multifamily meliputi kondonium dan apartemen yang turu 13%. Penuruan tersebut jauh di bawah ekpekatasi pasar yang memperkirakan meningkat menjadi 600.000 unit dari 582.000 unit penjualan bulan sebelumnya yang kemudian direvisi meningkat menjadi 587.000 unit. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, housing starts turun 37.7%.
Selain dari sisi penjualan, wajah muram pasar perumahan Amerika juga tergambar dari turunnya ijin pembangunan perumahan yang disetujui (building permits). Building permits bulan Juli dilaporkan turun 1.8% menjadi 560.000 unit dari 570.000 unit bulan sebelumnya, dan turun 39.4% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Seperti pada housing starts, penurunan ijin konstruksi perumahan dipicu oleh penurunan konstruksi perumahan multifamily yang turun 26% kontras dengan peningkatan 1.7% ijin konstruksi rumah tunggal. Sementara ijin pembangunan rumah tunggal (single family) dilaporkan meningkat 5.8%. Persediaan perumahan yang tengah dalam proses pembangunan juga turun ke rekor terendah 609.000 uint, dan total jumlah ijin konstruksi yang belum memulai pembangunannya juga mencetak rekor terendah sebanyak 102.300 unit.
Namun penurunan housing starts dan building permits nampaknya tidak mempengaruhi optimisme ekonom terhadap pemulihan sektor perumahan. Meningkatnya penjualan maupun konstruksi rumah tunggal (single family) dinilai sebagai sebuah prospek bagi pemulihan pasar perumahan. Harm Handholz, ekonom UniCredit Markets and Investment Banking di New York menyatakan hal tersebut memperkuat bukti bahwa resisi sektor peruamahan teleh mendekati akhir. Handholz menegaskan sementara aktivitas konstruksi pada segmen rumah tunggal mulai meningkat, segmen multi-family tetap pada tern penurunan. Hal tersebut merupakan hasil dari masalah pendanaan dalam sektor real estate komersial.
Kecilnya pengaruh penuruan sektor perumahan terhadap sentimen pasar nampak dari penguatan yang terjadi di bursa saham Wall Street. Indeks saham Dow Jones menguat untuk pertama kalinya setelah mengalami penurunan tajam selama 2 hari berturut-turut. Bagi para pelaku pasar mata uang, penguatan indeks saham diartikan sebagai peluang memperoleh keuntungan dari aset-aset dengan imbal hasil tinggi (risk appetite) dan mengurangi aset-aset maupun mata uang aman. Kondisi tersebut mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi rebound dari pelemahan pada 2 hari perdagangan sebelumnya dan di sisi lain dua mata uang aman (US dollar dan yen) terkoreksi.
Indeks dollar <=USD> terkoreksi dari level tertinggi bulan ini di 79.512 melemah hingga 78.895. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar terkoreksi dari level tertinggi sejak 30 Juli terhadap euro di $1.4046 melemah hingga $1.4154, dari level tertinggi selama 1 bulan terhadap sterling di $1.6277 melemah hingga $1.6586, dari level tertinggi sejak 12 Agustus terhadap Swiss franc di CHF 1.0833 melemah hingga CHF 0.0742, dan dari level tertinggi sejak 29 Juli terhadap aussie di $0.8156 melemah hingga $0.8277. Mata uang aman lainnya, yen, terkoreksi dari level tertinggi sejak 22 Juli terhadap euro di ¥132.48 dan sterling di ¥153.40 terkoreski masing-masing ke ¥134.80
Selain ditopang oleh penguatan di bursa saham, penguatan mata uang dengan imbal hasil tinggi juga ditopang oleh meningkatnya serangkaian data fundamental ekonomi dari negara-negara industri lainnya. Penguatan euro ditopang oleh meningkatnya sentimen bisnis di negara ekonomi terbesar Eropa, Jerman. Hasil survey ZEW menunjukan indeks sentimen bisnis Jerman keluar dari area kontraksi menembus angka 50 meningkat menjadi 56.1 dari 39.5 pada bulan sebelumnya. Dari Inggris, penguatan sterling ditopang oleh terbebasnya ekonomi Inggris dari ancaman deflasi setelah BoE melaporkan inflasi bulan Juli (CPI) stagnan (0.0%) lebih tinggi dibanding ekspektasi ekonom yang memperkirakan turun 0.3%.
Post a Comment