Signal Positif Pasar Perumahan Amerika (23 Juli 2009)
Pasar perumahan, baik di negara-negara maju maupun negara-negara berkembang merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur kondisi perekonomian negara tersebut. Dalam kondisi resesi seperti yang dialami negara-negara besar saat ini, pertumbuhan pasar perumahan manjadi barometer utama keberhasilan pemerintah di masing-masing negara membawa ekonominya keluar dari resesi. Perhatian terhadap kondisi pasar finansial menjadi lebih besar mengingat sektor perumahan menjadi biang keladi yang menyebabkan terjadinya resesi global. Seperti kita ketahui, resesi yang disebut-sebut sebagai resesi terdalam dan terlama sejak perang dunia ke 2 saat ini dipicu oleh krisis di pasar kredit perumahan Amerika (subprime mortgage).
Berbagai kebijakan baik berupa kebijakan moneter oleh bank sentral maupun kebijakan-kebijakan fiskal dan paket-paket penyelamatan ekonomi oleh pemerintah, khsusunya pemerintah Amerika, nampaknya mulai membuahkan hasil. Indikasi tersebut salah sa
tunya nampak dari mulai membaiknya kondisi pasar perumahan Amerika. Hari Rabu kemarin, agen pendanaan kredit perumahan federal Amerika (the Federal Housing Finance Agency atau FHFA) mengumumkan harga perumahan Amerika bulan Mei meningkat 0.9% setelah turun 0.3% (revisi) bulan sebelumnya (MoM). Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, penurunan indeks harga perumahan dilaporkan berkurang menjadi (minus) 5.6% dari (minus) 6.8% (YoY). Angka tersebut 10.7% lebih rendah dari level tertinggi bulan April 2007.
Direktur FHFA James Lockhart menyatakan revisi dan volatilitas indeks bulanan membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan, namun the seasonaly adjusted (SA) HPI untuk 5 bulan pertama tahun ini meningkat 0.3% atau 0.7% pada basis tahunan. Indeks harga perumahan versi FHFA tersebut dihitung dengan menggunakan harga pembelian perumahan berbasis kredit yang dijual kepada atau dijamin oleh agen perumahan federal Fannie Mae dan Freddie Mac.
Signal positif pasar perumahan juga disampaikan kepala bank sentral Amerika Federal Reserve Ben Bernanke. Meskipun pidato Bernanke di hadapan the US Senate Banking Committee sama dengan apa yang disampaikannya di hadapan the US House Financial Seevices Committee, kemarin Bernanke menyatakan pihaknya melihat beberapa signal positif dalam pasar perumahan. Bernanke menekankan peningkatan harga perumahan dan faktor-faktor teknikal jauh lebih besar dibanding bayang-bayang muramnya perolehan keuntungan perbankan.
Signal positif dari pasar perumahan mendorong investor kembali memburu aset-aset aupun mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi dan melepas aset-aset maupun mata uang aman (risk appetite). Kembali meningkatnya risk appetite mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi menguat. Namun volatilitas yang terjadi di bursa saham Wall Street menimbulkan kekhawatiran bagi investor untuk melakkan perdagangan. Aktivitas perdagangan beresiko semakin sepi menyusul tertekannya indeks saham Dow Jones ke area negatif.
Berbagai kebijakan baik berupa kebijakan moneter oleh bank sentral maupun kebijakan-kebijakan fiskal dan paket-paket penyelamatan ekonomi oleh pemerintah, khsusunya pemerintah Amerika, nampaknya mulai membuahkan hasil. Indikasi tersebut salah sa

Direktur FHFA James Lockhart menyatakan revisi dan volatilitas indeks bulanan membuatnya sulit untuk menarik kesimpulan, namun the seasonaly adjusted (SA) HPI untuk 5 bulan pertama tahun ini meningkat 0.3% atau 0.7% pada basis tahunan. Indeks harga perumahan versi FHFA tersebut dihitung dengan menggunakan harga pembelian perumahan berbasis kredit yang dijual kepada atau dijamin oleh agen perumahan federal Fannie Mae dan Freddie Mac.
Signal positif pasar perumahan juga disampaikan kepala bank sentral Amerika Federal Reserve Ben Bernanke. Meskipun pidato Bernanke di hadapan the US Senate Banking Committee sama dengan apa yang disampaikannya di hadapan the US House Financial Seevices Committee, kemarin Bernanke menyatakan pihaknya melihat beberapa signal positif dalam pasar perumahan. Bernanke menekankan peningkatan harga perumahan dan faktor-faktor teknikal jauh lebih besar dibanding bayang-bayang muramnya perolehan keuntungan perbankan.
Signal positif dari pasar perumahan mendorong investor kembali memburu aset-aset aupun mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi dan melepas aset-aset maupun mata uang aman (risk appetite). Kembali meningkatnya risk appetite mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi menguat. Namun volatilitas yang terjadi di bursa saham Wall Street menimbulkan kekhawatiran bagi investor untuk melakkan perdagangan. Aktivitas perdagangan beresiko semakin sepi menyusul tertekannya indeks saham Dow Jones ke area negatif.
Post a Comment