Global Finance

24hour-open.blogspot.com

Pesanan Terhadap Produk Tahan Lama Amerika Merosot, Kredit Perumahan Susut (30 Juli 2009)

Rendahnya permintaan terhadap mobil baru dan penerbangan sipil penekan pesanan terhadap produk-produk berumur panjang yang memakan biaya besar (durable goods orders) turun pada bulan Juni. Departemen Perdagangan Amerika kemarin mengumumkan pesanan terhadap produk-produk tahan lama Amerika turun 2.5% pada bulan Juni, persentase penurunan terbesar sejak Januari setelah meningkat 1.39 bulan Mei. Namun Analis menyatakan penurunan durable goods orders tidak seburuk yang terlihat. Secara keseluruhan, laporan tersebut menambah bukti bahwa resesi telah berakhir atau mendekati akhir, namun masih sedikit bukti-bukti berarti telah terjadinya pemulihan.

Pendapat analis tersebut didasari oleh data yang menyertai rilisan durable goods yang menunjukan pesanan di luar volatilitas komponen kendaraan, pesanan meningkat 1.1% pada bulan Juni, peningkatan terbesar dalam 4 bulan, terangkat oleh pesanan baru terhadap permesinan. Berdasarka data Departemen Perdagangan, kenaikan pesanan di luar kendaraan dan penerbangan komersial tersebut merupakan kenaikan selama 2 bulan berturut-turut. Ekonom menyatakan laporan aktivitas paberikan, yang datang ditengah serangkaian data yang menunjukan indikasi stabilitas harga perumahan, memberi harapan dan menambah bukti bahwa resesi 19 bulan yang dipicu sektor perumahan mulai turun.

Durable goods orders merupakan suatu indikator induk aktivitas maufaktur. Manufaktur, yang mewakili sekitar satu per tiga ekonomi, memberi barometer yang baik bagi keseluruhan kesehatan bisnis. Secara keseluruhan pesnan terhadap produk-produk tahan lama turun 38.9% dalam pesanan bagi pesawat terbang sipil dan komponen-komponennya.

Selain pesanan terhadap produk-produk industri tahan lama, penurunan juga terjadi di pasar perumahan. Aplikasi kredit perumahan sepanjang pekan lalu turun untuk pertama kalinya dalam 4 pekan. Penurunan aplikasi kredit perumahan dipicu oleh turunnya permintaan terhadap kredit pemilikan perumahan seiring naiknya suku bunga. Aplikasi kredit untuk membeli rumah, indikator awal bagi penjualan, dilaporkan flat. Meskipun tidak berpengaruh terlalu besar terhadap outlook pasar perumahan secara keseluruhan yang meningkat menyusul laporan meningkatnya data penjualan dan harga, berkurangnya aplikasi kredit perumahan turut mempengaruhi sentimen pasar.

Turunnya pesanan terhadap produk-produk tahan lama dan aplikasi kredit perumahan mendorong investor berpikir ulang terhadap optimisme pemulihan ekonomi global yang tertekan menyusul anjloknya kepercayaan konsumen Amerika yang dirilis hari Selasa lalu. Terus tertekannya optimisme pemulihan ekonomi global menjadi alasan bagi investor untuk terus mengalihkan dana investasinya kedalam mata uang maupun aset-aset aman dan mengurangi kepemilikan aset-aset beresiko (risk aversion). Akibatnya, mata uang aman (US dollar dan yen) terus menguat dan di sisi lain mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi tertekan.

Indeks dollar <=USD> yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner perdagangan utamanya rebound dari level terendah tahun ini di 78.315 rebound ke level tertinggi sejak 14 Juli ke 79.659. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar menguat ke level tertinggi selama 2 pekan terhadap euro dan Swiss franc masing-masing ke $1.4008 dan CHF 1.0907, ke level tertinggi selama 1 pekan terhadap sterling ke $1.6348, dan ke level tertinggi pekan ini terhadap aussie ke $0.8137. US dollar juga menguat terhadap yen yang hari selasa lalu menguat ditopang tingginya permintaan terhadap yen oleh investor dari penjualan aset-aset beresiko.

Selain dipicu rendahnya data fundamental ekonomi Amerika, optimisme pemulihan ekonomi global juga tertekan menyusul kebijakan pengetatan kredit oleh pemerintah China. Pemerintah China hari Selasa lalu menghimbau institusi-institusi perkreditan untuk memastikan bahwa kreit dikucurkan bagi ekonomi riil dibanding aliran kedalam sektor properti ataupun pasar saham. Kebijakan tersebut dikhawatirkan akan menekan pertumbuhan ekonomi China yang diharapkan akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global setelah negara-negara industri maju terjebak dalam resesi.
Kelanjutan oulook ekonomi Amerika kembali akan dibuktikan dengan rilisan laporan kondisi ekonomi Amerika yang dikodifikasikan dalam bentuk laporan beige book yang akan dirilis Rabu sore waktu setempat. Jika bank-bank sentral di negara-negara bagian Amerika melaporkan berlanjutnya kontraksi ekonomi, maka hampir dapat dipastikan laju penguatan US dollar akan berlanjut. Data lain yang cukup ditunggu para pelaku pasar pekan ini adalah rilisan data GDP Amerika kuartal kedua hari Jum’at mendatang. Median forecast polling Reuters memperkirakan kontraksi ekonomi Amerika kuartal kedua akan berkurang menjadi 1.2% dari estimasi sebelumya sebesar 5.5%.

Post Your Comment

Bookmark and Share

24hour-open.blogspot.com © 2008 Template by Dicas Blogger Supplied by Best Blogger Templates

TOPO  

ss_blog_claim=47e60104227066d1213fd65a935f64ca