Penjualan Eceran Amerika Bulan Juni Meningkat Lebih Tinggi dari Perkiraan (15 Juli 2009)
Tingkat penjualan eceran di Amerika mengalami lonjakan signifikan pada bulan Juni lalu. Biro Senus Departemen Perdagangan Amerika kemarin mengumumkan penjualan di 5.000 pengecer yang menjadi sampel survey biro senus rata-rata meningkat 0.6% dibanding 0.5% peningkatan bulan sebelumnya dan jauh lebih besar dibanding median forecast polling Reuters yang memperkirakan meningkat 0.4% sekaligus sebagai peningkatan bulanan terbesar sejak Januari. Di luar produk kendaraan dan energi, penjualan dilaporkan meningkat 0.3%, lebih rendah dibanding revisi peningkatan bulan sebelumnya sebesar 0.4%.
Menanggapi peningkatan signifikan dalam penjualan eceran, analais menyatakan peningkatan data penjualan eceran yang lebih besar dibanding perkiraan merupakan berita baik. Namun penurunan penjualan di luar otomotif dan energi membangkitkan kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi akan terbatasi. Secara umum analis menilai data hari ini menginidikasikan bahwa daya beli konsumen nampaknya mengalami penurunan pada kuartal pertama lalu. Fakta tersebut menunjukan bahwa peningkatan data penjualan eceran lebih disebabkan oleh meningkatnya biaya energi. Dengan kata lain, data tersebut tidak menggambarkan meningkatnya daya beli masyarakat. Faktor lain yang diperkirakan turut mendorong peningkatan data retail sales adalah upaya pemerintah untuk mengembalikan aliran kredit dan meningkatakan pendapatan, baik melalui pemotongan pajak maupun penambahan pembayaran jaminan sosial yang merupakan bagian dari rencana stimulus yang diterapkan pemerintahan Obama.
Tingginya tingkat pengangguran dan penurunan nilai perumahan membebani rumah tangga Amerika, sehingga menahan mereka untuk melakukan pembelanjaan lebih banyak. Ekonomi Amerika telah kehilangan 6.5 milyar tenaga kerjanya sejak mulainya resesi Desember 2007 lalu, kehilangan terbesar sejak PD II, dan GDP terkontraksi 5.5% pada kuartal pertama (YoY), penurunan selama 3 kuartal berturut-turut. Hasil survey Bloomberg memperkirakan ekoomi Amerika akan tumbuh 1.5% pada paruh kedua tahun ini setelah mengalami kontraksi pada kuartal kedua. Tingkat pengangguran diperkirakan akan menembus angka 10% awal tahun depan dan sekiter 9.8% pada tahun 2010 mendatang. Pasca laporan tersebut, ekonom Morgan Stanley di New York menurunkan proyeksi belanja konsumen dan GDP untuk kuartal kedua.
Laporan Keuntungan Goldman Sachs
Terlepas dari penilaian terhadap peningkatan data penjualan eceran tersebut, meningkatnya penjualan eceran mendorong investor untuk terus memburu aset-aset beresiko (risk appetite) dan melepas US dollar sebagai mata uang aman. Berlanjutnya minat investor terhadap aset-aset beresiko mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi menguat terhadap mata uang aman (US dollar dan yen).
Minat invetor terhadap aset-aset beresiko semakin meningkat menyusul laporan keuntungan dari Goldman Sachs yang lebih tinggi dari perkiraan. Dalam laporannya yang dirilis melalui situs resmi www2.goldmansachs.com Goldman Sachs Group Inc. melaporkan pendapatan kuartal kedua sebesar $13.76 milyar dan keuntungan beresih sebesar $3.44 milyar. Peningkatan keuntungan Goldman Sach sejalan dengan ekspektasi dari ekonom yang sehari sebelumnya memperkirakan laporan keuntungan Goldman tidak seburuk yang diperkirakan. Sebelumnya, sebagian analis pesimis terhadap prospek keuntungan perbankan setelah nyaris mengalami keruntuhan akibat kerugian yang sangat besar di pasar kredit perumahan Amerika. selain Goldman Sachs, bank-bank lain yang akan menyampaikan laporan keuntungannya pekan ini adalah JPMOrgan Case & CO, dan Citigroup Inc.
Menanggapi peningkatan signifikan dalam penjualan eceran, analais menyatakan peningkatan data penjualan eceran yang lebih besar dibanding perkiraan merupakan berita baik. Namun penurunan penjualan di luar otomotif dan energi membangkitkan kekhawatiran bahwa pemulihan ekonomi akan terbatasi. Secara umum analis menilai data hari ini menginidikasikan bahwa daya beli konsumen nampaknya mengalami penurunan pada kuartal pertama lalu. Fakta tersebut menunjukan bahwa peningkatan data penjualan eceran lebih disebabkan oleh meningkatnya biaya energi. Dengan kata lain, data tersebut tidak menggambarkan meningkatnya daya beli masyarakat. Faktor lain yang diperkirakan turut mendorong peningkatan data retail sales adalah upaya pemerintah untuk mengembalikan aliran kredit dan meningkatakan pendapatan, baik melalui pemotongan pajak maupun penambahan pembayaran jaminan sosial yang merupakan bagian dari rencana stimulus yang diterapkan pemerintahan Obama.
Tingginya tingkat pengangguran dan penurunan nilai perumahan membebani rumah tangga Amerika, sehingga menahan mereka untuk melakukan pembelanjaan lebih banyak. Ekonomi Amerika telah kehilangan 6.5 milyar tenaga kerjanya sejak mulainya resesi Desember 2007 lalu, kehilangan terbesar sejak PD II, dan GDP terkontraksi 5.5% pada kuartal pertama (YoY), penurunan selama 3 kuartal berturut-turut. Hasil survey Bloomberg memperkirakan ekoomi Amerika akan tumbuh 1.5% pada paruh kedua tahun ini setelah mengalami kontraksi pada kuartal kedua. Tingkat pengangguran diperkirakan akan menembus angka 10% awal tahun depan dan sekiter 9.8% pada tahun 2010 mendatang. Pasca laporan tersebut, ekonom Morgan Stanley di New York menurunkan proyeksi belanja konsumen dan GDP untuk kuartal kedua.
Laporan Keuntungan Goldman Sachs
Terlepas dari penilaian terhadap peningkatan data penjualan eceran tersebut, meningkatnya penjualan eceran mendorong investor untuk terus memburu aset-aset beresiko (risk appetite) dan melepas US dollar sebagai mata uang aman. Berlanjutnya minat investor terhadap aset-aset beresiko mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi menguat terhadap mata uang aman (US dollar dan yen).
Minat invetor terhadap aset-aset beresiko semakin meningkat menyusul laporan keuntungan dari Goldman Sachs yang lebih tinggi dari perkiraan. Dalam laporannya yang dirilis melalui situs resmi www2.goldmansachs.com Goldman Sachs Group Inc. melaporkan pendapatan kuartal kedua sebesar $13.76 milyar dan keuntungan beresih sebesar $3.44 milyar. Peningkatan keuntungan Goldman Sach sejalan dengan ekspektasi dari ekonom yang sehari sebelumnya memperkirakan laporan keuntungan Goldman tidak seburuk yang diperkirakan. Sebelumnya, sebagian analis pesimis terhadap prospek keuntungan perbankan setelah nyaris mengalami keruntuhan akibat kerugian yang sangat besar di pasar kredit perumahan Amerika. selain Goldman Sachs, bank-bank lain yang akan menyampaikan laporan keuntungannya pekan ini adalah JPMOrgan Case & CO, dan Citigroup Inc.
Post a Comment