Global Finance

24hour-open.blogspot.com

Pasar Tenaga Kerja Membayangi Pemulihan Ekonomi Amerika (02 Juli 2009)

Outlook pemulihan ekonomi Amerika nampaknya belum menunjukan arah yang pasti. Indikasi mulai pulihnya ekonomi Amerika yang ditunjukan dengan meningkatnya aktivitas manufaktur dan perumahan dibayangi dengan kembali meningkatnya jumlah penurunan tenaga kerja. Di saat beberapa bagian ekonomi menunjukan bahwa resesi selama 18 bulan, resesi terpanjang dalam beberapa dekade, kemungkinan akan berakhir secepatnya, pengangguran nampaknya terakumulasi cukup panjang bahkan setelah ekonomi mulai meningkat kembali.

Indikasi pemulihan ekonomi Amerika tergambar dari meningkatnya data aktivitas manufaktur dan pasar perumahan yang dirilis kemarin. The Institute for Supply Management kemarin mengumumkan aktivitas manufaktur Amerika kembali menurun pada bulan Juni lalu. Indeks aktivitas manufaktur dilaporkan meningkat menjadi 44.8, level tertinggi selama hampir 1 tahun, pada bulan Juni dari 42.8 pada bulan sebelumnya dan di atas rata-rata perkiraan ekonom yang disurvey Reuters yang memperkirakan meningkat menjadi 44.5. Nilai indeks di bawah 50 mengindikasikan terjadinya kontraksi pada sektor tersebut. Analis memperkirakan aktivitas manufaktur memang menunjukan peningkatan, namun kemungkinan dibutuhkan waktu sekiter 3 bulan lagi untuk membawanya ke teritori tumbuh (nilai indeks di atas 50).

Data ekonomi lain yang memperkuat indikasi telah terjadinya proses pemulihan ekonomi Amerika datang dari sektor perumahan. Asosiasi penjual perumahan (the National Associaton of Realtors kemarin mengumumkan indeks kontrak penjualan yang ditanda tangani bulan Mei (pending home sales) meningkat 0.1% menjadi 90.7 dibanding revisi meningkat bulan sebelumnya sebesar 90.6. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, pending home sales meningkat 6.7%.

Namun indikasi pemulihan ekonomi Amrika yang ditunjukan kedua data tersebut di atas masih dibayangi dengan kembali meningkatnya penurunan jumlah tenaga kerja di perusahaan-perusahaan swasta Amerika. ADP Employer Services mengumumkan jumlah tenaga kerja di perusahaan-perusahaan swasta Amerika bulan Juni sebanyak 473.000 pada bulan Juni, sedikit berkurang dibanding revisi bulan sebelumnya sebanyak 485.000 tenaga kerja. Namun penurunan tersebut jauh lebih besar dibanding rata-rata perkiraan ekonom dalam polling Reuters yang memperkirakan sebanyak 393.000 tenaga kerja.

Penurunan jumlah tenaga kerja di perusahaan-perusahaan swasta Amerika menimbulkan kekhawatiran akan kembali meningkatnya penurunan tenaga kerja nasional (non-farm payrolls) yang akan dirilis hari ini. Pasca rilisan data ADP employment, ekonom yang disurvey Reuter meningkatkan ekspektasi penurunan non-farm payrolls dari 355.000 tenaga kerja menjadi 363.000 tenaga kerja. Analis memperkirakan Amerika Serikat akan kehilangan hingga 1 juta tenaga kerjanya tahun ini dan nampaknya tidak akan menunjukan peningkatan hingga tahun 2010 mendatang.

Masih tingginya penurunan jumlah tenaga kerja di Amerika nampaknya juga berpengaruh terhadap kelanjutan pemulihan sektor perumahan. Asosiasi banker kredit perumahan (the Mortgage Banker Association) melaporkan indeks aplikasi kredit perumahan selama 1 pekan hingga 26 Juni lalu turun ke level teendah sejak November tahun lalu, turun 18.9% menjadi 444.8 setelah meningkat 6.6% pada pekan sebelumnya. Selain terhadap aplikasi kredit perumahan, masih buruknya kondisi pasar tenaga kerja juga mendorong para pengembang perumahan menurunkan belanja konstruksi. Belanja konstruksi (construction spending) bulan Mei dilaprokan turun 0.9%, level terendah selama lebih dari 5 tahun. Stimulus ekonomi yang digulirkan pemerintahan Obama bulan Februari lalu nampaknya hanya sedikit berpengaruh terhadap aktivitas konstruksi.

Namun wajah muram pasar tenaga kerja Amerika sedikit terobati dengan laporan bahwa rencana perusahaan-perusahaan Amerika merumahkan sementara tenaga kerjanya (layoffs) bulan Juni turun ke level terendah selama 15 bulan, penurunan selama 5 bulan berturut-turut dan merupakan level terendah sejak Mei 2008. Berkurangya rencana pemutusan hubungan kerja di perusahaan-perusahaan Amerika mendapat respon positif dari para pelaku pasar finansial baik di bursa saham maupun di pasar mata uang. Indeks saham Dow Jones meningkat ke teritori positif menutupi pelemahan sebelumnya.

Bagi investor di pasar mata uang asing, menguatnya indeks saham Dow Jones diartikan sebagai peluang untuk meperoleh keuntungan dari aset-aset beresiko termasuk saham. Investor kembali memburu aset-aset dengan imbal hail lbeih tinggi (risk appetite) dan melepas aset-aset maupun mata uang aman, US dollar. Aktibatnya, US dollar melemah menutupi penguatan sebelumnya. selain terhadap US dollar, kembali dijalankannya perdagangan beresiko (risk appetite) menyebabkan yen juga melemah terhadap esegenap mata uang utama lainnya. Namun pelemahan US dollar maupun yen sedikit tertahan seiring sikap investor menunggu rilisan data tenaga kerja Amerika dan hasil rapat suku bunga the Fed yang keduanya akan dirilis hari ini.

Post Your Comment

Bookmark and Share

24hour-open.blogspot.com © 2008 Template by Dicas Blogger Supplied by Best Blogger Templates

TOPO  

ss_blog_claim=47e60104227066d1213fd65a935f64ca