Data Kepercayaan Konsumen Amerika Meredam Minat Invetor Terhadap Aset-aset Beresiko (01 Juli 2009)

Tingkat kepercayaan konsumen (consumer confidence index) menjadi salah satu data fundamental ekonomi Amerika yang mendapat perhatian paling besar dari para pelaku pasar finansial baik di pasar mata uang asing (forex) maupun di lantai bursa saham. Besarnya perhatian investor terhadap data tersebut mengingat tingkat kepercayaan konsumen merupakan barometer yang menggambarkan kondisi ekonomi suatu negara.
Lembaga survey independen The Conference Board melaporkan indeks kepercayaan konsumen terhadap kondisi ekonomi Amerika saat ini pada bulan Juni turun menjadi 49.3 dari 54.8 bulan sebelumnya. Data tersebut jauh lebih kecil dibanding median forecast polling Reuters yang memperkirakan meningkat menjadi 55.0. Direktur the Confecence Board Consumer Research Center Says Lynn Franco menyatakan setelah meningkat tajam pada beberapa bulan sebelumnya, indeks kepercyaan konsumen turun pada bulan Juni. Penurunan dalam indeks kondisi saat ini (the present situation index) disebabkan oleh kuarng menyenangkannya taksiran kondisi bisnis dan tenaga kerja, mengimplikasikan bahwa kondisi ekonomi, meskipun tidak seburuk awal tahun ini, namun masih bruuk. Ekspektasi terhadap kondisi ekonomi dalam beberapa bulan mendatang juga dilaporkan sedikit negatif. Indeks kondisi ekonomi saat ini (the present situation index) turun menjadi 24.8 dari 29.7 bulan sebelumnya, dan indeks ekspektasi (the expectation index) turun menjadi 65.5 dari 71.5 bulan sebelumnya. Laporan the Confecence Board selengkapnya dapat diakses melalui situs resminya di www.conference-board.org.
Penurunan data indeks kepecayaan konsumen Amerika memperkuat pesimisme pasar terhadap pemulihan ekonomi Amerika pada khususnya setelah sebelumnya tertekan menyusul penurunan data aktivitas ekonomi di beberapa wilayah Amerika. The National Association of Purchasing Manager (NAPM) melaporkan aktivitas bisnis di negara bagian New York mengalami penurunan pada bulan Juni, turun 359.0 dari 361.6 bulan sebelumnya. Masih buruknya kondisi bisnis juga terjadi di negara bagian Chicago yang merupakan barometer untuk aktivitas bisnis di wilayah midwest. Meskipun mengalami peningkatan menjadi 39.9 pada bulan Juni dari 34.9 bulan sebelumnya, namun nilai indeks yang jauh di bawah 50 menunjukan bahwa aktivitas bisnis di wilayah tersebut masih mengalami kontraksi.
Keluarnya investor dari perdagangan beresiko (risk aversion) dan mengalihkan dana investasinya kedalam aset-aset maupun mata uang aman berdenominasi US dollar mendorong US dollar rebound dari pelemahan selama hampir 3 hari terakhir. Indeks dollar yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner perdagangan utamanya menguat untuk kedua kalinya pekan ini ke 80.333. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar rebound setelah tertekan pada awal perdagangan Eropa. US dollar rebound dari level terendahnya sejak 11 Juni lalu terhadap euro di $1.4152 menguat hingga $1.4002, rebound dari level terendah sejak 21 Oktober 2008 terhadap sterling di $1.6744 menguat hingga $1.6423, rebound dari level terendah sejak 24 Juni terhadap Swiss franc di CHF 1.0780 menguat hingga 1.0890, dan rebound dari level terendah sejak 12 Juni terhadap aussie di $0.8155 menguat hingga $0.8040. US dollar juga menguat 2 hari berturut-turut terhadap yen ke level tertinggi sejak Kamis pekan lalu ke ¥96.51.
Pesimisme terhadap pemulihan ekonomi global diperkirakan akan terus berlangsung hingga dua hari tarakhir perdagangan pekan ini sebelum liburan panjang pasar Amerika akhir pekan ini. Pesimisme pasar diperkirakan terus meningkat menjelang rilisan data tenaga kerja Amerika bulan Juni dimanan penurunan jumlah tenaga kerja Amerika di luar sektor pertanian (Non-Farm Payrolls) diperkirakan akan kembali meningkat setelah mengalami penurunan bulan Mei lalu. Penurunan jumlah tenaga kerja di perusahaan-perusahaan swasta (ADP empeloyment) diperkirakan kembali meningkat sebanyak 355.000 tenaga kerja setelah kehilangan 539.000 tenaga kerjanya pada bulan Mei lalu. Penurunan jumlah tenaga kerja bulan Mei merupakan penurunan bulanan terkecil sejak Oktober tahun lalu setelah mencapai puncaknya pada Januari tahun ini saat ekonomi Amerika kehilangan 741.000 tenaga kerjanya.
Post a Comment