Investor Lebih Berhati-hati Menghadapi Laporan Keuntungan Perusahaan-perusahaan Amerika (18 Juli 2009)
Laporan keuntungan kuartal kedua dari Perusahaan-perusahaan Amerika menjadi salah satu isu yang mendapat perhatian dari para pelaku pasar sepanjang pekan lalu. Laporan perolehan keuntungan mendapat perhatian sangat besar dari para pelaku pasar mengingat besaran perolehan keuntungan perusahaan menjadi salah satu barometer kondisi ekonomi secara umum. Meningkatnya perolehan keuntungan dari perusahaan-perusahaan menunjukan bahwa ekonomi negara tersebut (Amerika) mulai berjalan. Sebaliknya, jika perusahaan-perusahaan mengalami kerugian atau penurunan keuntungan mengindikasikan penurunan aktivitas ekonomi.
Perhatian terhadap laporan keuntungan Amerika dimulai hari Selasa lalu setelah satu raksasa perbankan Amerika Golman Sachs. Dalam laporannya yang dirilis melalui situs resmi www2.goldmansachs.com Goldman Sachs Group Inc. melaporkan pendapatan kuartal kedua sebesar $13.76 milyar dan keuntungan beresih sebesar $3.44 milyar. Meningkatnya keuntungan Goldman Sachs melahirkan optimisme mulai pulihnya sisitem finansial Amerika yang rontok akibat krisis kredit perumahan yang juga menjadi pemicu resesi global. Bagi investor di pasar mata uang asing, meningkatnya optimisme pasar terhadap prospek percepatan pemulihan ekonomi global dipandang sebagai peluang untuk memperoleh keuntungan dari aset-aset beresiko dengan imbal hasil lebih tinggi (carry trade). Terhadap nilai tukar mata uang, meningkatnya aktivitas perdagangan beresiko mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi menguat, dan di sisi lain, mata uang dengan imbal hasil rendah yang juga berperan sebagai mata uang aman (US dollar dan yen) tertekan.
Euphoria peningkatan perolehan keuntungan berlanjut pada perdagangan hari Rabu menyusul laporan peningkatan penjualan dari raksasa Intel Corp. Produsen komputer Intel Corp melaporkan penjualan kuartal kedua tahun ini diperkirakan meningkat menjadi $8.9 milyar atau sekitar 12% dibanding kuartal sebelumnya, peningkatan terbesar sejak 1988, di atas rata-rata estimasi analis yang memperkirakan meningkat $7.86. CEO Paul Otellini menyatakan estimasi peningkatan pendapatan perusahaan ditopang oleh meningkatnya pesanan terhadap chips sebagai antisipasi meningkatnya permintaan terhadap PC semester ini. Meskipun kemungkinan kalangan bisnis tidak akan memulai membeli PC baru hingga tahun depan, konsumen di Asia, khususnya China memimpin peningkatan penjualan.
Memasuki perdagangan hari Kamis, optimisme terhadap peningkatan perolehan keuntungan perusahaan-perusahaan Amerika diperkuat dengan laporan peningkatan keuntungan raksasa perbankan Amerika lainnya, JPMorgan. JPMorgan Case & Co melaporkan keungungan bank investasi dan perdagangan mendorong keuntungan kuartal kedua meningkat 36%. Perolehan keuntungan meningkat menjadi $2.72 milyar dari $2.0 milyar tahun sebelumnya. Laporan peningkatan keuntungan JPMorgan Case & Co. mendorong investor terus memburu aset-aset beresiko (risk appetite) sehingga menekan US dollar dan yen terus terpuruk. Kamis lalu, Indeks dollar tertekan ke level terendah selama lebih dari 6 pekan ke 79.131 melemah selama 4 hari berturut-turut. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar teretkan ke level terendah selama 2 pekan terhadap euro, sterling, dan aussie masing-masing ke $1.4165, ke $1.6476 , dan ke $0.7958 . Terhadap Swiss franc, US dollar tertekan ke level terendah selama 3 pekan ke CHF 1.0703 . Selain terhadap mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi US dollar juga melemah terhadap mata uang dengan imbal hasil paling rendah, yen, mengakhiri penguatan 3 hari sebelumnya. Namun aktivitas perdagangan beresiko hari Kamis lalu sedikit tertahan seiring terganggunya optimisme terhadap pemulihan ekonomi global setelah data menunjukan permintaan investor asing terhadap aset-aset finansial jangka panjang pemerintah Amerika mengalami penurunan pada bulan Mei lalu.     
  
 Perhatian terhadap perolehan keuntungan perusahaan-perusahaan Amerika berlanjut hingga perdagangan akhir pekan. Namun berbeda dengan sebelumnya yang menumbuhkan optimisme terhadap pemulihan ekonomi global, laporan kali justru menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya pemulihan menyusul laporan penurunan keuntungan. Produsen peralatan rumah tangga General Electric Co mengumumkan keuntungan perusahaan turun hampir 50% pada kuartal kedua tahun ini. Penurunan keuntungan juga dilaporkan Bank of America Corp. Laporan penurunan keuntungan tersebut menyebabkan investor lebih berhati-hati dalam melakukan aktivitas perdagangan beresiko. Sikap investor tersebut memberi dorongan bagi US dollar rebound dari keterpurukan.  
  
 Kekhawatiran terhadap prospek keuntungan perusahaan-perusahaan Amerika bahkan menutupi entimen positif atas meningkatnya data perumahan. Ijin konstruksi pembangunan perumahan baru Amerika bulan Juni di luar perkiraan meningkat signifikan. Biro Sensus Amerika mengumumkan ijin konstruksi pembangunan perumahan baru bulan Juni meningkat 8.7% menjadi 563.000 unit dari 518.000 unit bulan sebelumnya. Meingkatnya injin pembangunan konstruksi perumahan mengindikasikan mulai bergairahnya kondisi pasar perumahan Amerika setelah terpuruk sejak Juli 2007 lalu.  
Perhatian terhadap laporan keuntungan Amerika dimulai hari Selasa lalu setelah satu raksasa perbankan Amerika Golman Sachs. Dalam laporannya yang dirilis melalui situs resmi www2.goldmansachs.com Goldman Sachs Group Inc. melaporkan pendapatan kuartal kedua sebesar $13.76 milyar dan keuntungan beresih sebesar $3.44 milyar. Meningkatnya keuntungan Goldman Sachs melahirkan optimisme mulai pulihnya sisitem finansial Amerika yang rontok akibat krisis kredit perumahan yang juga menjadi pemicu resesi global. Bagi investor di pasar mata uang asing, meningkatnya optimisme pasar terhadap prospek percepatan pemulihan ekonomi global dipandang sebagai peluang untuk memperoleh keuntungan dari aset-aset beresiko dengan imbal hasil lebih tinggi (carry trade). Terhadap nilai tukar mata uang, meningkatnya aktivitas perdagangan beresiko mendorong mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi menguat, dan di sisi lain, mata uang dengan imbal hasil rendah yang juga berperan sebagai mata uang aman (US dollar dan yen) tertekan.
Euphoria peningkatan perolehan keuntungan berlanjut pada perdagangan hari Rabu menyusul laporan peningkatan penjualan dari raksasa Intel Corp. Produsen komputer Intel Corp melaporkan penjualan kuartal kedua tahun ini diperkirakan meningkat menjadi $8.9 milyar atau sekitar 12% dibanding kuartal sebelumnya, peningkatan terbesar sejak 1988, di atas rata-rata estimasi analis yang memperkirakan meningkat $7.86. CEO Paul Otellini menyatakan estimasi peningkatan pendapatan perusahaan ditopang oleh meningkatnya pesanan terhadap chips sebagai antisipasi meningkatnya permintaan terhadap PC semester ini. Meskipun kemungkinan kalangan bisnis tidak akan memulai membeli PC baru hingga tahun depan, konsumen di Asia, khususnya China memimpin peningkatan penjualan.
Memasuki perdagangan hari Kamis, optimisme terhadap peningkatan perolehan keuntungan perusahaan-perusahaan Amerika diperkuat dengan laporan peningkatan keuntungan raksasa perbankan Amerika lainnya, JPMorgan. JPMorgan Case & Co melaporkan keungungan bank investasi dan perdagangan mendorong keuntungan kuartal kedua meningkat 36%. Perolehan keuntungan meningkat menjadi $2.72 milyar dari $2.0 milyar tahun sebelumnya. Laporan peningkatan keuntungan JPMorgan Case & Co. mendorong investor terus memburu aset-aset beresiko (risk appetite) sehingga menekan US dollar dan yen terus terpuruk. Kamis lalu, Indeks dollar tertekan ke level terendah selama lebih dari 6 pekan ke 79.131 melemah selama 4 hari berturut-turut. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar teretkan ke level terendah selama 2 pekan terhadap euro, sterling, dan aussie masing-masing ke $1.4165

















Post a Comment