Global Finance

24hour-open.blogspot.com

Corporate Earnings & Data Ekonomi Menekan US Dollar ke Level Terendah Selama 1 Bulan (16 Juli 2009)

Laporan perolehan keuntungan dari perusahaan-perusahaan Amerika (coorporate earnings) terus mendominasi sentimen perdagangan di pasar mata aung asing. Setelah terbangun pasca laporan dari raksasa perbankan Goldman Sachs yang mengumumkan peningkatan perolehan keuntungan hingga 33% hari Selasa lalu keyakinan pasar terhadap outlook keuntungan perusahaan-perusahaan Amerika kian solid menyusul laporan meningkatnya estimasi penjualan Intel Corp. kuartal kedua. Laporan Perolehan keuntungan yang menunjukan peningkatan lebih tinggi dibanding perkiraan mengisyaratkan mulai berjalannya aktivitas bisnis Amerika dan pada akhirnya menunjukan bahwa ekonomi Amerika mulai memasuki fase pemulihan.

Produsen komputer Intel Corp kemarin melaporkan penjualan kuartal kedua tahun ini diperkirakan meningkat menjadi $8.9 milyar atau sekitar 12% dibanding kuartal sebelumnya, peningkatan terbesar sejak 1988, di atas rata-rata estimasi analis yang memperkirakan meningkat $7.86. CEO Paul Otellini menyatakan estimasi peningkatan pendapatan perusahaan ditopang oleh meningkatnya pesanan terhadap chips sebagai antisipasi meningkatnya permintaan terhadap PC semester ini. Meskipun kemungkinan kalangan bisnis tidak akan memulai membeli PC baru hingga tahun depan, konsumen di Asia, khususnya China memimpin peningkatan penjualan.

Analis menyatakan peningkatan penjualan Intel merefleksikan stabilisasi iklim binsins Amerika yang lebih jauh menopang optimisme percepatan pemulihan ekonomi global. Selain meningkatnya laporan keuntungan perusahaan, optimisme pemulihan ekonomi global juga diperkuat dengan meningkatnya serangkaian data fundamental ekonomi Amerika seperti data inflasi dan aktivitas bisnis. Departemen tenaga kerja Amerika melaporkan indeks harga di tingkat konsumen (CPI) bulan Juni (MoM) meningkat 0.7%, meningkat tajam dari bulan sebelumnya 0.1% dan lebih tinggi dibanding rata-rata estimasi analis dalam polling Reuters yang memperkirakan meningkat 0.6%. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), indeks harga konsumen turun 1.4%, penurunan terbesar sejak Januari 1950 saat indeks harga turun 2.1%.

Meskipun secara umum peningkatan indeks harga lebih dipengaruhi oleh peningkatan harga energi, dimana harga energi meningkat 17.3% bulan lalu, peningkatan terbesar sejak September 2005, pengaruh peningkatan permintaan konsumen (belanja konsumen) terhadap kenaikan indeks harga nampak dari meningkatnya indeks harga utama (core consumer inflation). Di luar volatilitas harga energi dan makanan (CPI-X), indeks harga konsumen meningkat 0.2% bulan Juni dibanding rata-rata estimasi polling Reuters yang memperkirakan meningkat 0.1%, sama dengan peningkatan bulan sebelumnya.

Dari sektor bisnis, indikasi mulai pulihnya perekonomian Amerika tergambar dari berkurangnya kontraksi indeks aktivitas bisnis di negara bagian New York. The Federal Reserve negara bagian New York mengumumkan kontraksi aktivitas bisnis bulan Juli berkurang menjadi (minus) 0.55 dari (minus 9.41) bulan sebelumnya, jauh lebih kecil dibanding rata-rata estimasi polling Reuters yang memperkirakan berkurang menjadi (minus) 5.00. Angka tersebut menunjukan bahwa keterpurukan sektor industri di negara bagian New York yang meruapakan barometer aktivitas bisnis Amerika hampir keluar dari kontraksi dengan peningkatan terbesar selama lebih dari 1 tahun. The Fed menyatakan peningkatan aktivitas bisnis tersebut ditopang oleh meningkatnya pesanan pesanan terhadap produk-produk industri di negara bagian tersebut.

Semakin meningkatnya optimisme pemulihan ekonomi global mendorong investor terus memburu aset-aset beresiko dengan imbal hasil lebih tinggi (riak appetite) dan mengurangi permintaan terhadap aset-aset maupun mata uang aman (US dollar dan yen). Akibatnya, US dollar dan yen kembali melemah terhadap segenap mata uang utama lainnya. Indeks dollar yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner perdagangan utamanya tertekan ke level terendah selama lebih dari 1 bulan ke 79.291. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar tertekan ke level terendah selama 2 pekan terhadap euro, sterling, dan Swiss franc masing-masing ke $1.4134 , ke $1.6468 , dan ke CHF 1.0724.

Namun US dollar kembali menguat terhadap yen, penguatan selama 3 hari berturut-turut. penguatan US dollar ditopang oleh tingginya penjualan yen oleh investor sebagai sumber pendanaan dalam perdagangan beresiko. Seperti diketahui, dalam perdagangan beresiko (carry trade), investor membeli aset-aset beresiko dengan imbal hasil lebih tinggi dengan menggunakan mata uang dengan imbal hasil paling rendah (yen) sebagai sumber pendanaan. Gelombang penjualan yen juga menekan yen melemah terhadap mata uang utama lainnya. Yen terkoreksi dari level tertingginya sejak 18 Mei terhadap euro (¥127.00), sterling (¥146.76), dan aussie (¥70.72) tertekan ke level terendah sejak 7 Juli masing-masing ke ¥133.40 terhadap euro, ke ¥155.14 terhadap sterling, dan ke ¥75.99 terhadap aussie. Yen juga terkoreksi ke level yang sama (7 Juli) terhadap Swiss franc ke ¥88.02 dari level teretinggi sejak 28 April terhadap Swiss franc di ¥83.94.

Post Your Comment

Bookmark and Share

24hour-open.blogspot.com © 2008 Template by Dicas Blogger Supplied by Best Blogger Templates

TOPO  

ss_blog_claim=47e60104227066d1213fd65a935f64ca