Global Finance

24hour-open.blogspot.com

Aktivitas Perdagangan Berjalan Lamban Seiring Tutupnya Pasar Amerika (04 Juli 2009)

Aktivitas perdagangan di pasar mata uang asing (Forex) berjalan lamban pada perdagangan akhir pekan seiring tutupnya pasar Amerika Serikat yang tengah memperingati hari kemerdekaannya (independence day) yang jatuh hari ini (Sabtu, 4 Juli). Volume perdagangan kelima mata uang utama (euro, yen, sterling, Swiss franc, dan aussie) melorot tajam dibanding 4 hari perdagagan sebelumnya. Diantara kelima mata uang utama tersebut, yen Jepang merupakan mata uang paling aktiv diperdagangkan dengan volume yang lebih besar. Selain volume pergerkan nilai tukar masing-masing mata uang juga bergerak dalam range yang lebih sempit dibanding range perdagangan sebelumnya.

Secara umum isu utama yang bergulir di pasar mata uang asing kemarin masih didominasi perhatian terhadap otulook pemulihan ekonomi global. Rilisan data tenaga kerja Amerika hari Kamis lalu dimana penurunan jumlah tenaga kerja Amerika kembali meningkat setelah berkurang pada 3 bulan sebelumnya menorong sikap skeptis terhadap percepatan pemulihan ekonomi global. Kehadiran data tenaga kerja Amerika membayangi peningkatan yang terjadi pada sektor-sektor ekonomi lainnya seperti data perumahan dan manufaktur. Muramnya outlook pasar tenaga kerja Amerika memperkuat pesimisme terhadap pemulihan ekonomi global setelah sebelumnya serangkaian data fundamental ekonomi dari negara-negara industri utama lainnya juga menunjukan masih dalamnya resesi.

Beberapa data fundamental ekonomi yang menegaskan masih dalamya resesi yang dialami negara-negara industri utama diantaranya rilisan data pertumbuhan ekonomi Inggris (GDP) kuartal pertama tahun ini. Kontraksi ekonomi Inggris dilaporkan kian mendalam pada kuartal pertama dimana ekonomi Inggris terkontraksi 2.4% meningkat dari 1.9% estimasi seelumnya, dibanding kuartal sebelumnya (QoQ) dan terkotraksi 4.9% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY). Indikasi masih dalamnya resesi juga ditunjukan Jepang yang tergambar dari hasil survey BoJ Tankan. Rabu lalu BoJ melaporkan belanja modal (Capex) pengusaha-pengusaha Jepang menurun sangat signifikan pada kuartal kedua dibanding kuartal pertama. Tankan Capex kuartal kedua dilaporkan turun (minus) 9.4% dibanding penurunan (minus) 6.6% pada kuartal sebelumnya. Namun sentimen negatif atas penurunan belanja modal sedikit terimbangi dengan berkurangnya penurunan aktivitas bisnis baik di sektor manufaktur maupun jasa.

Memasuki perdagangan akhir pekan, indikasi masih dalamnya resesi di negara-negara industri utama datang dari data penjualan eceran Uni Eropa. The European Union Statistics Office Jum’at kemarin mengumumkan penjualan eceran di Uni Eropa bulan Mei turun lebih besar dari perkiraan. Dibanding bulan sebelumnya (MoM) penjualan eceran bulan Mei turun (minus) 0.4% dibanding revisi menurun (plus) 0.1% bulan sebelumnya. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (YoY), penjualan eceran Uni Eropa turun (minus) 3.3% melanjutkan penurunan 2.5% (revisi) bulan sebelumnya. Penurunan tersebut lebih besar dibanding median forecast polling Reuters yang memperkirakan turun (minus) 0.1% (MoM), dan turun (minus) 2.7% (YoY).

Pesimisme terhadap prospek pemulihan ekonomi global mendorong investor terus melepas aset-aset beresiko dengan imbal hasil lebih tinggi dan mengalihkan dana investasinya kedalam mata uang maupun aset-aset aman (US dollar). Langkah tersebut memberi dorongan bagi US dollar menguat pasca rilisan data tenaga kerja. Diantara mata uang utama lainnya, penguatan US dollar terbesar terjadi terhadap sterling dimana US dollar berpotensi menguat lebih dari 1%. Selain terhadap US dollar sterling juga melemah terhadap mata uang utama lainnya terutama euro dimana pekan lalu sterling tertekan ke level terendah sejak 10 Juni ke £0.8629. Kekhawatiran terhadap outlook pemulihan ekonomi Inggris menjadi pemicu utama pelemahan sterling selain keluarnya invstor dari aset-aset berdenominasi sterling dalam perdagangan beresiko.

Selain perhatian terhadap outlook pemulihan ekonomi globa, isu lain yang mempengauhi sentimen pasar forex pekan lalu adalah keinginan negara-negara berkembang besar untuk membangun mata uang supranasional sebagai alternatif cadangan devisa global selain US dollar. Isu tersebut kembali mengemuka pekan lalu setelah pihak bank sentral China, salah satu anggota BRIC, yang mengajukan pembicaraan mengenai pembentukan mata uang supranatural dimasukan dalam agenda pertemuan negara-negara G8 akhir pekan ini. Isu tersebut diperkirakan masih akan menjadi faktor yang mempengaruhi aktivitas perdagangan pekan ini.

Pekan ini, perhatian terhadap outlook pemulihan ekonomi global diperkirakan masih akan mendominasi sentimen perdagangan. Resesi ekonomi Uni Eropa diperkirakan akan semakin mendalam pada kuartal pertama tahun ini. Gross Domestic Product (GDP) Uni Eropa kuartal pertama diperkirakan terkontraksi 2.5% dibanding kuartal sebelumnya (QoQ) meningkat dari 1.8% estimasi yang dirilis bulan lalu. Dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, (YoY), ekonomi Uni Eropa diperkirakan terkontraksi 4.8% meningkat tajam dari 1.7% estimasi yang dirilis bulan lalu. Dari Amarika, otulook pemulihan ekonomi Amerika diperkirakan akan terus tertekan menyusul ekspektasi terus meningkatnya defisit perdagangan Amerika bulan Mei.

Post Your Comment

Bookmark and Share

24hour-open.blogspot.com © 2008 Template by Dicas Blogger Supplied by Best Blogger Templates

TOPO  

ss_blog_claim=47e60104227066d1213fd65a935f64ca