Global Finance

24hour-open.blogspot.com

Pasca Pelelangan Obligasi Pemerintah, The Greenback Menguat; Beige Book (10Juni 2009)

The greenback (US dollar) menguat tajam terhadap segenap mata uang utama lainnya pada awal paruh kedua perdagangan New York hari Rabu kemarin, rebound dari pelemahan di awal perdagangan. Indeks dollar <=USD> yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner perdagangan uatamanya menguat hingga 80.639 setelah tertekan mendekati level terendahnya pekan ini di 79.654 ke 79.679. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar menguat hingga $1.6243 terhadap sterling, rebound dari level terendah selama 1 pekan di $1.6473. Terhadap euro, yen dan Swiss franc, US dollar rebound dari level trendah pekan ini masing-masing di $1.4144 , ¥97.09 , dan CHF 1.0721 menguat hingga $1.3915 , ¥98.43 , dan CHF 1.0857 sekaligus sebagai level tertingginya pekan ini.

Penguatan US dollar ditopang oleh berkurangnya kekhawatiran terhadap kekuatan Amerika Serikat untuk menjual obligasi jangka panjang untuk membantu menutupi gelembung defisit anggaran pemerintah Amerika yang diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi $1.8 triliun tahun ini dan diperkirakan akan terus membengkak. Departemen keuangan Amerika kemarin berhasil melelang surat utang pemerintah (obligasi) tenor 10 tahun senilai $19 milyar dengan imbal hasil (bunga) tinggi 3.99% sebagai bagian dari penjualan $65 milyar obligasi pemerintah pekan ini. Pelelangan kemarin merupakan ujian nyata untuk pertama kalinya terhadap kemampuan pinjaman pemerintah jangka panjang sejak investor mulai ingin tahu apakah peringkat utang AAA akan bertahan. Keingin tahuan investor dipicu oleh adanya ancaman penurunan peringkat utang pemerintah Amerika beberapa waktu lalu menyusul peringatan dari beberapa lembaga pemeringkat utang internasional terhadap kemungkinan diturunkannya peringkat utang pemerintah Inggris.

Investor berpendapat apa yang terjadi saat ini merupakan perhatian terhadap miant investor terhadap produk-produk treasury Amerika. Hasil pelelangan kali ini berhasil meredam perhatian tersebut dan berbagai kekhawatiran seputar US dollar sebagai simpanan aman juga teredam. Secara umum analis menilai hasil pelelangan kali ini merupakan sentimen positif bagi US dollar. Boris Schlossberg, direktur FX Research GTF Forex di New York sebagaimana dikutip Reuters menyatakan pelelangan kali ini menunjukan besarnya permintaan terhadap produk treasury Amerika ditengan meningkatnya imbal hasil (yield) dan perhatian terhadap defisit anggaran pemerintah. Di pasar treasury, obligasi terus tertekan setelah pelelangan. Imbal hasil obligasi 10-tahun meingkat menjadi 3.97% mendekati level tertingginya sejak November.

Beige Book

Selain keberhasilan pelelangan surat utang pemerintah jangka panjang, penguatan US dollar juga ditopang oleh laporan Beige Book the Fed yang menunjukan eskpektasi peningkatan ekonomi. Bank-bank sentral (the Fed) di beberapa negara-negara bagian Amerika menyatakan ekspektasinya terhadap peningkatan ekonomi, namun mereka tetap tidak memperkirakan terlalu besar dalam pertumbuhan aktivitas ekonomi tahun ini. Laporan Beige Book the Fed yang dikumpulkan dari 12 bank sentral negara-negara bagian menunjukan meluasenya penurunan ekonomi dengan sedikit harapan cerah.

The Federal Reserve telah memangkas suku bunga acuannya mendekati 0% dan menggelontorkan lebih dari $1 triliun kedalam sistem finansial guna merevitalisasi pasar finansial yang talah rusak dan mendorong ekonomi keluar dari resesi mendalam. 8 negara bagian Amerika melaporkan terjadinya peningkatan dalam penjualan perumahan yang merupakan dampak dari kuatnya masa penjualan musim panas, rendahnya suku bunga, serta rendahnya harga properti. Secara umum bank-bank sentral negara-negara bagian melaporkan beberapa indikasi berkurangnya penurunan ekonomi.

Rencana Diversivikasi Cadangan Devisa Rusia

Sebelum pelelangan obligasi jangka panjang pemerintah Amerika, US dollar tertekan terhadap segenap mata uang utama lainnya. Selain dipicu oleh isu suku bunga the Fed yang mencuat hari selasa lalu, pelemahan US dollar juga dipicu oleh meningkatnya serangkaian data fundamental ekonomi Inggris serta pernyataan bank sentral Rusia yang menyatakan akan mendiversifinasi cadangan devisanya. Deputi bank sentral Rusia Alexei Ulyukayev menyatakan pihaknya akan membeli obligasi-obligasi yang ditawarkan oleh IMF dan juga meningkatkan prosentase dalam deposito bank-bank asing. Rusia menguasai sekitar 30% cadangan devisanya dalam bentuk produk-produk trasury setelah asset manager bank sentral mengurangi kepemilikan aset-aset beresiko seperti obligasi dari agen perumahan Amerika Fannie Mae dan Freddie Mac.

Post Your Comment

Bookmark and Share

24hour-open.blogspot.com © 2008 Template by Dicas Blogger Supplied by Best Blogger Templates

TOPO  

ss_blog_claim=47e60104227066d1213fd65a935f64ca