Minat Investor Terhadap Aset-aset Beresiko (Risk Appetite) Pudar; US Dollar Rebound (23 Juni 2009)
Aktivitas perdagangan beresiko (carry trade) masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar mata uang asing (Forex) pada perdagangan awal pekan ini. Setelah meningkat pada perdagangan akhir pekan lalu seiring meningkatnya optimisme terhadap pemulihan ekonomi global, minat investor terhadap aset-aset beresiko dengan imbal hasil lebih tinggi pada perdagagan awal pekan ini memudar menyusul pernyataan bank dunia (World Bank) yang mengkhawatirkan pertumbuhan ekonomi global. Kembali surutnya minat invetor terhadap aset-aset beresiko dan mengalihkan investasinya kedalam aset-aset maupun mata uang aman (US dollar dan yen) mendorong kedua mata uang tersebut menguat terhadap segenap mata uang utama lainnya.
Hari Senin kemarin Bank Dunia mengingatkan prospek bagi ekonomi global masih tidak menentu meskipun beberapa signal belakangan ini menunjukan peningkatan di beberapa bagian dunia.
Berbicara dalam laporan pembangunan keuangan gobal (Global Development Report) yang dirilis disela-sela konferesensi Internasional di Seoul Korea Selatan, bank dunia juga menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 untuk sebagian besar ekonomi. Bank dunia menurunkan perkiraan bagi ekonomi global tahun 2009 menjadi terkontraksi (minus) 2.9% dari proyeksi sebelumnya (minus) 1.7% yang dirilis bulan Maret lalu. Bank dunia juga meminta pemerintah-pemerintah di seluruh dunia untuk hati-hati dalam menetapkan exit strategy untuk mengembalikan ekspansi kebijakan moneter maupun fiskal yang diterapkan beberapa waktu lalu setelah ekonomi dunia mulai mengalami pemulihan.
Berkenaan dengan ancaman membengkaknya utang pemerintah, kepala ekonomi bank dunia Justin Lin menyatakan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia sebaiknya meningkatkan belanja program-program untuk memicu pertumbuhan dikarenakan ekonomi mereka masih lemah walaupun beberapa kondisi menunjukan bahawa krisis terburuk kemungkinan telah berlalu. Lin juga menyatakan dirinya menaruh perhatian berkenaan dengan meingkatnya biaya kredit dan buruknya kondisi keuangan eksternal bagi negara-negara berkembang di Asia maupun di Eropa. Pemerintah di seluruh dunia meminjam miyaran dollar untuk menahan krisis ekonomi terdalam dalam beberapa dekade, menyediakan insentif bagi kalangan bisnis dan konsumen untuk belanja dan meningkatkan program infrastruktur besar guna menydiakan lapangan kerja dan menstimulus aktivitas ekonomi.
Diturunkannya perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dan 2010 oleh bank dunia menekan optimisme percepatan pemulihan ekonomi global yang akhir pekan lalu meningkat seiring meningkatnya serangkaian data fundamental ekonomi. Pernyataan tersebut bahkan menutupi sentimen positif atas meningkatnya sentimen bisnis Jerman sebagaimana dilaporkan IFO serat berkurangnya pesimisme di kalangan perusahaan-perusahaan besar Jepang (business poll). Bagi para investor di pasar mata uang asing, kembali tertekannya optimisme pemulihan ekonomi global menjadi pendorong untuk membukukan keuntungan atas aset-aset dengan imbal hasil lebih tinggi dan mengalihkan investasinya kedalam aset-aset maupun mata uang aman. Indeks dollar yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner utama perdagangannya menguat ke level tertinggi sejak Rabu pekan lalu ke 80.927.
Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar menguat ke level tertinggi selama 3 hari terhadap euro dan aussie masing-masing ke $1.3827 dan ke $0.7852 , menguat dari level terendah selama 1 pekan terhadap sterling di $1.6565 akhir pekan lalu menguat hingga $1.6322 , dan menguat ke level tertinggi selama 2 hari terhadap Swiss franc ke CHF 1.0896 . Namun US dollar melemah terhadap mata uang aman lainnya, yen. US dollar melemah ke level terendah selama 2 hari ke ¥95.73. Selain terhadap US dollar, yen juga menguat terhadap mata uang utama lainnya, menguat ke level tertinggi sejak 17 Juni terhadap euro, Swiss franc, dan aussie masing-masing ke ¥132.45 , ke ¥87.96 , dan ke ¥75.30 , dan menguat ke level tertinggi sejak 18 Juni terhadap sterling ke ¥156.36 .        
  
 Namun pergerakan nilai tukar mata uang terbatasi oleh sikap investor menunggu hasil FOMC meeting yang digelar hari ini hingga Rabu esok. Perhatian investor terutama tertuju pada pernyataan the Fed yang diharapkan akan memberikan petunjuk seputar bagaimana rencana untuk keluar dari kebijakan inkonvensional atau apakah akan memperpanjang pembelian aset-aset treasury pemerintah. Pelaku pasar memperkirakan bank sentral akan memberi pandangan ekonomi yang lebih baik. Selain itu, perhatian pasar juga tertuju pada situasi fiskal pemerintah Amerika menjelang pelelangan surat utang pemerintah Amerika yang akan dilelang pekan ini dengan total nilai mencapai $104 milyar. 
Hari Senin kemarin Bank Dunia mengingatkan prospek bagi ekonomi global masih tidak menentu meskipun beberapa signal belakangan ini menunjukan peningkatan di beberapa bagian dunia.
| Negara | 
  | |||||||||||
|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Dunia | -2.9 | -1.7 | 2.0 | 2.3 | ||||||||
| Negara Besar | ||||||||||||
| Euro Zone | -2.9 | -1.7 | 2.0 | 2.3 | ||||||||
| Jepang | -6.8 | -5.3 | 2.0 | 2.3 | ||||||||
| Amerika Serikat | -3.0 | -2.4 | 2.0 | 2.3 | ||||||||
| Negara Berkembang | ||||||||||||
| China | 7.2 | 6.5 | 7.7 | 7.5 | ||||||||
| Rusia | -7.5 | -4.5 | 2.5 | 0.0 | ||||||||
| Brazil | -1.1 | 0.5 | 2.5 | 3.2 | ||||||||
| India | 5.1 | 4.0 | 8.0 | 7.0 | ||||||||
Berkenaan dengan ancaman membengkaknya utang pemerintah, kepala ekonomi bank dunia Justin Lin menyatakan pemerintah-pemerintah di seluruh dunia sebaiknya meningkatkan belanja program-program untuk memicu pertumbuhan dikarenakan ekonomi mereka masih lemah walaupun beberapa kondisi menunjukan bahawa krisis terburuk kemungkinan telah berlalu. Lin juga menyatakan dirinya menaruh perhatian berkenaan dengan meingkatnya biaya kredit dan buruknya kondisi keuangan eksternal bagi negara-negara berkembang di Asia maupun di Eropa. Pemerintah di seluruh dunia meminjam miyaran dollar untuk menahan krisis ekonomi terdalam dalam beberapa dekade, menyediakan insentif bagi kalangan bisnis dan konsumen untuk belanja dan meningkatkan program infrastruktur besar guna menydiakan lapangan kerja dan menstimulus aktivitas ekonomi.
Diturunkannya perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun 2009 dan 2010 oleh bank dunia menekan optimisme percepatan pemulihan ekonomi global yang akhir pekan lalu meningkat seiring meningkatnya serangkaian data fundamental ekonomi. Pernyataan tersebut bahkan menutupi sentimen positif atas meningkatnya sentimen bisnis Jerman sebagaimana dilaporkan IFO serat berkurangnya pesimisme di kalangan perusahaan-perusahaan besar Jepang (business poll). Bagi para investor di pasar mata uang asing, kembali tertekannya optimisme pemulihan ekonomi global menjadi pendorong untuk membukukan keuntungan atas aset-aset dengan imbal hasil lebih tinggi dan mengalihkan investasinya kedalam aset-aset maupun mata uang aman. Indeks dollar yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner utama perdagangannya menguat ke level tertinggi sejak Rabu pekan lalu ke 80.927.
Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar menguat ke level tertinggi selama 3 hari terhadap euro dan aussie masing-masing ke $1.3827

















Post a Comment