Optimisme Pemulihan Ekonomi Global Terus Meningkat; Safe Haven Terpuruk (01 Juni 2009)
Perhatian terhadap prospek pemulihan ekonomi global masih menjadi isu utama yang mempengaruhi aktivitas perdagangan awal pekan ini. Seperti pada perdagangan-perdagangan sebelumnya, optimisme pemulihan ekonomi global kian solid menyusul membaiknya serangikaian data fundamental ekonomi yang dirilis kemarin, baik dari Amerika maupun negara-negara industri lainnya. Terhadap pasar mata uang asing, terus meningkatnya optimisme pemulihan ekonomi global mendorong investor terus memburu aset-aset dengan imbal hasil lebih tinggi dalam perdagangan beresiko dan melepas mata uang aman (safe haven). Minat investor terhadap aset-aset beresiko juga diperkuat dengan meningkatnya harga komoditi seperti minyak.
Mengawali perdagangan perdana pekan ini yang sekaligus merupakan perdagangan perdana bulan Juni, optimisme pemulihan ekonomi global terbangu sejak awal perdagaganan Eropa menyusul berkurangnya kontraksi sektor manufaktur di 3 negara-negara Eropa (Jerman, Uni Eropa, dan Inggris). Di Jerman, PMI melaporkan kontraksi aktivitas manufaktur bulan Mei berkurang menjadi 39.6, level tertinggi selama 7 bulan, dibanding bulan sebelumnya 35.4. Berkurangnya kontraksi aktivitas manufaktur juga terjadi di negara-negara Uni Eropa lainya seperti Perancis dan Spanyol yang meningkat ke level tertinggi selama 9 bulan. Secara umum penurunan Markit Eurozone Manufacturing Purchasing Manager Index bulan Mei juga berkurang ke level tertinggi selama 7 bulan menjadi 40.7, meningkat dari 36.8 bulan sebelumnya 36.8. Dari Inggris, CIPS/Markit melaporkan kontraksi aktivitas manufaktur di negara ekonomi terbesar kedua Eropa tersebut pada bulan Mei juga berkurang menjadi 45.4 dibanding revisi meningkat bulan sebelumnya 43.1.
Indikasi pemulihan ekonomi global, khususnya di sektor manufaktur semakin solid setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan kontraksi aktivitas manufaktur di negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat pada bulan yang asama juga mengalami penurunan. US ISM manufacturing bulan Mei dilaporkan meningkat menjadi 42.8 dari 40.1 bulan sebelumnya. Meskipun masih berada di bawah 50 yang menandakan kondisi aktivitas manufaktur masih berada dalam kontraksi, meningkatnya nilai indeks aktivitas manufaktur baik di negara-negara Uni Eropa manupun Amerika menujukan terjadinya pemulihan pada sektor tersebut.
Selain data aktivitas manufaktur, indikasi telah dimulainya pemulihan ekonomi global diperkuat dengan meningkatnya serngkaian data fundamental ekonomi lainnya dari Amerika, mulai dari pendapatan personal hingga belanja konstruksi. Penurunan konsumsi masyarakat Amerika bulan April dilaporikan berkurang menjadi (minus) 0.1% dibanding revisi menurun bulan sebelumnya (minus) 0.3%. Belanja personal konsumen terhadap kebutuhan pokok (PCE) juga dilaporkan meningkat 0.3% dari 0.2% bulan sebelumnya (MoM). Berkurangnya kontraksi konsumsi juga dibarengi dengan meningkatnya pendapatan personal masyarakat pada bulan yang sama yang meningkat 0.5% setelah turun 0.3% bulan sebelumnya. Peningkatan sangat signifikan juga terjadi pada belanja konstruksi di Amerika bulan April yang meingkat 0.8%, dua kali lipat dibanding revisi meningkat bulan sebelumnya 0.4%.
Kebangkrutan Industri Otomotif Amerika
Aktivitas perdagangan beresiko, dimana investor memburu aset-aset dengan imbal hasil lebih tinggi juga diperkuat setelah pengadilan pailit Amerika di Manhattan menetapkan raksasa otomotif Amerika, General Motors dalam kondisi pailit. Vonis pailit yang dijatuhkan kepada GM menghilangkan ketidakpastian seputar kondisi industri otomotif Amerika. Selain itu investor juga menilai keputusan tersebut sesuai dengan perkiraan sebelumnya. GM merupakan perusahaan otomotif Amerika kedua yang dinyatakan pailit setelah sebelumnya saingan terbesarnya Chrusler juga dinyatakan pailit. Anjloknya penjualan produk-produk otomotif domestik maupun global seiring turunnya daya beli global serta tingginya harga bahan bakar (beberapa waktu lalu) menjadi penyebab utama bangkrutnya kedua raksasa otomotif dunia tersebut.
Status pailit GM ditetapkan setelah pihak menajemen GM gagal memenuhi target untuk melakukan revitalisasi yang jatuh tempo hari Senin kemarin. Pihak GM melaporkan total utang perusahaan mencapai $172.8 milyar, lebih dari 2 kali total aset yang dimilikinya senilai $72.3 milyar. Pemerintah Amerika merencanakan akan mengkonvesikan $50 milyar pinjamannya kepada GM kedalam 60% kepemilikan saham dalam perusahaan baru yang akan dibangun dalam 60 – 90 hari kemudian. Perusahaan baru tersebut direncanakan akan mempertahankan merek-merek ternama seperti Cadillac, Cevrolet, Bick, dan GMC untuk pasar Amerika. Sementara pengadilan kepailitan federal akan melakukan supervisi atau menutup merek-merek yang tidak menguntungkan seperti Saturn dan Hummer dan sekitar 11 pabrik-pabrik yang dipandang tidak perlu.
US Dollar & Yen Terpuruk
Kian meningkatnya permintaan terhadap aset-aset berdenominasi mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi yang diikuti dengan dilepasnya mata uang aman menjadi trigger pelemahan dua mata uang aman, US dollar dan yen. Hingga akhir paruh pertama perdagangan New York, indeks dollar <=USD> yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner perdagangan utamanya tertekan ke level terendah tahun ini ke 78.699. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar tertekan ke level terendah baru tahun ini terhadap euro dan Swiss franc masing-masing ke $1.4246 dan CHF 1.0620, ke level terendah selama 7 bulan terhadap sterling ke $1.6476, dan ke level terendah selama 8 bulan terhadap aussie ke $0.8136.
Mata uang aman lainnya, yen Jepang juga terpuruk terhadap segenap mata uang utama lainnya termasuk terhadap US dollar. Terhadap US dollar, yen tertekan setelah sempat menguat ke level tertinggi selama 1 pekan ke ¥94.46. Yen tertekan ke level terendah selama hampir 8 bulan terhadap aussie ke ¥78.33, ke level terendah selama 7½ bulan terhadap Swiss franc ke ¥90.44, ke level terendah selama hampir 7 bulan terhadap sterling ke ¥159.17, dan ke level terendah selama hampir 2 bulan terhadap euro ke ¥137.22.
Mengawali perdagangan perdana pekan ini yang sekaligus merupakan perdagangan perdana bulan Juni, optimisme pemulihan ekonomi global terbangu sejak awal perdagaganan Eropa menyusul berkurangnya kontraksi sektor manufaktur di 3 negara-negara Eropa (Jerman, Uni Eropa, dan Inggris). Di Jerman, PMI melaporkan kontraksi aktivitas manufaktur bulan Mei berkurang menjadi 39.6, level tertinggi selama 7 bulan, dibanding bulan sebelumnya 35.4. Berkurangnya kontraksi aktivitas manufaktur juga terjadi di negara-negara Uni Eropa lainya seperti Perancis dan Spanyol yang meningkat ke level tertinggi selama 9 bulan. Secara umum penurunan Markit Eurozone Manufacturing Purchasing Manager Index bulan Mei juga berkurang ke level tertinggi selama 7 bulan menjadi 40.7, meningkat dari 36.8 bulan sebelumnya 36.8. Dari Inggris, CIPS/Markit melaporkan kontraksi aktivitas manufaktur di negara ekonomi terbesar kedua Eropa tersebut pada bulan Mei juga berkurang menjadi 45.4 dibanding revisi meningkat bulan sebelumnya 43.1.
Indikasi pemulihan ekonomi global, khususnya di sektor manufaktur semakin solid setelah Institute for Supply Management (ISM) melaporkan kontraksi aktivitas manufaktur di negara ekonomi terbesar dunia, Amerika Serikat pada bulan yang asama juga mengalami penurunan. US ISM manufacturing bulan Mei dilaporkan meningkat menjadi 42.8 dari 40.1 bulan sebelumnya. Meskipun masih berada di bawah 50 yang menandakan kondisi aktivitas manufaktur masih berada dalam kontraksi, meningkatnya nilai indeks aktivitas manufaktur baik di negara-negara Uni Eropa manupun Amerika menujukan terjadinya pemulihan pada sektor tersebut.
Selain data aktivitas manufaktur, indikasi telah dimulainya pemulihan ekonomi global diperkuat dengan meningkatnya serngkaian data fundamental ekonomi lainnya dari Amerika, mulai dari pendapatan personal hingga belanja konstruksi. Penurunan konsumsi masyarakat Amerika bulan April dilaporikan berkurang menjadi (minus) 0.1% dibanding revisi menurun bulan sebelumnya (minus) 0.3%. Belanja personal konsumen terhadap kebutuhan pokok (PCE) juga dilaporkan meningkat 0.3% dari 0.2% bulan sebelumnya (MoM). Berkurangnya kontraksi konsumsi juga dibarengi dengan meningkatnya pendapatan personal masyarakat pada bulan yang sama yang meningkat 0.5% setelah turun 0.3% bulan sebelumnya. Peningkatan sangat signifikan juga terjadi pada belanja konstruksi di Amerika bulan April yang meingkat 0.8%, dua kali lipat dibanding revisi meningkat bulan sebelumnya 0.4%.
Kebangkrutan Industri Otomotif Amerika
Aktivitas perdagangan beresiko, dimana investor memburu aset-aset dengan imbal hasil lebih tinggi juga diperkuat setelah pengadilan pailit Amerika di Manhattan menetapkan raksasa otomotif Amerika, General Motors dalam kondisi pailit. Vonis pailit yang dijatuhkan kepada GM menghilangkan ketidakpastian seputar kondisi industri otomotif Amerika. Selain itu investor juga menilai keputusan tersebut sesuai dengan perkiraan sebelumnya. GM merupakan perusahaan otomotif Amerika kedua yang dinyatakan pailit setelah sebelumnya saingan terbesarnya Chrusler juga dinyatakan pailit. Anjloknya penjualan produk-produk otomotif domestik maupun global seiring turunnya daya beli global serta tingginya harga bahan bakar (beberapa waktu lalu) menjadi penyebab utama bangkrutnya kedua raksasa otomotif dunia tersebut.
Status pailit GM ditetapkan setelah pihak menajemen GM gagal memenuhi target untuk melakukan revitalisasi yang jatuh tempo hari Senin kemarin. Pihak GM melaporkan total utang perusahaan mencapai $172.8 milyar, lebih dari 2 kali total aset yang dimilikinya senilai $72.3 milyar. Pemerintah Amerika merencanakan akan mengkonvesikan $50 milyar pinjamannya kepada GM kedalam 60% kepemilikan saham dalam perusahaan baru yang akan dibangun dalam 60 – 90 hari kemudian. Perusahaan baru tersebut direncanakan akan mempertahankan merek-merek ternama seperti Cadillac, Cevrolet, Bick, dan GMC untuk pasar Amerika. Sementara pengadilan kepailitan federal akan melakukan supervisi atau menutup merek-merek yang tidak menguntungkan seperti Saturn dan Hummer dan sekitar 11 pabrik-pabrik yang dipandang tidak perlu.
US Dollar & Yen Terpuruk
Kian meningkatnya permintaan terhadap aset-aset berdenominasi mata uang dengan imbal hasil lebih tinggi yang diikuti dengan dilepasnya mata uang aman menjadi trigger pelemahan dua mata uang aman, US dollar dan yen. Hingga akhir paruh pertama perdagangan New York, indeks dollar <=USD> yang merupakan indeks nilai tukar US dollar terhadap 6 mata uang partner perdagangan utamanya tertekan ke level terendah tahun ini ke 78.699. Terhadap mata uang utama lainnya, US dollar tertekan ke level terendah baru tahun ini terhadap euro dan Swiss franc masing-masing ke $1.4246 dan CHF 1.0620, ke level terendah selama 7 bulan terhadap sterling ke $1.6476, dan ke level terendah selama 8 bulan terhadap aussie ke $0.8136.
Mata uang aman lainnya, yen Jepang juga terpuruk terhadap segenap mata uang utama lainnya termasuk terhadap US dollar. Terhadap US dollar, yen tertekan setelah sempat menguat ke level tertinggi selama 1 pekan ke ¥94.46. Yen tertekan ke level terendah selama hampir 8 bulan terhadap aussie ke ¥78.33, ke level terendah selama 7½ bulan terhadap Swiss franc ke ¥90.44, ke level terendah selama hampir 7 bulan terhadap sterling ke ¥159.17, dan ke level terendah selama hampir 2 bulan terhadap euro ke ¥137.22.
Post a Comment