The Federal Reserve Pertahankan Suku Bunga Acuannya 0 - 0.25%; Kebijakan Inkonvensional (25 Juni 2009)
Sesuai perkiraan, bank sentral Amerika Serikat the Federal Reserve dalam dua hari rapat komite pasar terbuka (FOMC meeting) yang berakhir Kamis dini hari tadi (WIB) memutuskan tetap mempertahankan suku bunga acuannya pada rentang antara 0 – 0.25%. Dalam pernyataannya yang dilansir melalui situs resmi the Fed www.federalreserve.gov the Fed menyatakan informasi yang diperoleh sejak pertemuan FOMC bulan April lalu meyakinkan bahwa kontraksi ekonomi mulai menurun. Kondisi di pasar finansial secara umum meningkat pada beberapa bulan terakhir. Daya beli masyarakat menunjukan indikasi stabilisasi namun masih terbatasi oleh berlanjutnya pemutusan hubungan kerja, rendahnya nilai properti, dan ketatnya kredit. Para pelaku bisnis terus memangkas investasi tetap (fixed investment) dan struktur tenaga kerja namun nampak membuat kemajuan dalam membawa persediaan produk kedalam keseimbangan yang lebih baik dengan penjualan. Meskipun aktivitas ekonomi saat ini nampaknya masih rendah, FOMC terus mengantisipasi langkah kebijakan untuk menstabilkan pasar finansial dan institusi-institusi, fiskal, dan stimulus moneter, dan kekuatan pasar akan memberi kontribusi bagi suatu permulaan perumbuhan ekonomi dalam kontek stabilitas harga.
The Fed menyatakan dalam kondisi saat ini, pihaknya akan menggunakan semua perangkat yang tersedia gina mendukung pemulihan ekonomi dan untuk menjaga stabilitas harga. FOMC akan mempertahankan rentang target federal fund rate pada kisaran 0 – 0.25% dan terus mengantisipasi bahwa kondisi ekonomi nampaknya masih membutuhkan suku bunga yang sangat rendah untuk periode yang lebih panjang. Seperti yang disampaikan sebelumnya, untuk memberi dukungan bagi kredit perumahan dan pasar perumahan serta untuk meningkatkan keseluruhan kondisi di pasar kredit swasta, the Fed akan membeli lebih dari $1.25 triliun produk-produk sekurtias berbasis kredit perumahan dan lebih dari $200 milyar utang agen-agen terkait. Sebagai tambahan, the Fed juga akan membeli hingga $300 milyar utang pemerintah. FOMC menegaskan pihaknya akan terus mengevaluasi waktu dan total jumlah pembelian aset-aset sekuritas dengan tujuan untuk meningkatkan outlook ekonomi dan kondisi pasar finansial. The Fed juga terus memonitor besaran dan komposisi nercara keuangan dan akan membuat penyesuaian pada kredit dan program likuiditas.
Kebijakan moneter dan inkonvensional the Fed mendapat perhatian sangat besar dari para pelaku pasar sejak jauh hari sebelum diumumkan. Sikap antisipasi pasar nampak sejak perdagangan hari Selasa hingga beberapa saat menjelang pengumuman kebijakan the Fed. Pada perdagangan hari Selasa lalu, ekspektasi bahwa the Fed akan memberi gambaran yang lebih baik berkenaan dengan kondisi ekonomi menekan US dollar melemah. Pelemahan US dollar berlanjut hingga menjelang pembukaan pasa Amerika dimana US dollar terpuruk terhadap segenap mata uang utama lainnya. Pelemahan US dollar mencapai puncaknya sesaat menjelang pembukaan pasar amerika dimana US dollar tertekan ke level terendah selama hampir 2 pekan terhadap euro dan sterling masing-masing ke ke $1.4138 dan $1.6601 terhadap sterling, dan ke level tertinggi pekan ini terhadap aussie ke $0.8055. US dollar berbali menguat sesaat setelah pengumuman kebijakan the Fed. US dollar menguat hingga $1.3890 terhadap euro, ke $1.6371 terhadap sterling. Namun laju penguatan US dollar tidak berlangsung lama. US dollar kembali tertekan mengikis pengutan sebelumnya seiring penurunan di bursa saham.
Diantara mata uang utama, penguatan US dollar terbesar terjadi terhadap Swiss franc dimana US dollar menguat ke level tertinggi selama 1 bulan ke CHF 1.1020. Penguatan US dollar terhadap Swiss franc diperkuat dengan spekulasi akan dilakukannya intervensi oleh bank sentral Swiss (Swiss National Bank) setelah kepala SNB Jean-Pierre Roth menyatakan pengambil kebijakan akan mengambil tindakan untuk membatasi apresiasi irasional. Swiss franc melemah terutama terhadap US dollar dan euro dengan penurunan harian terbesar sejak 12 Maret saat SNB menyatakan akan membeli mata uang lainnya dalam intervensi solo di pasar mata uang untuk pertama kalinya sejak 1992.
The Fed menyatakan dalam kondisi saat ini, pihaknya akan menggunakan semua perangkat yang tersedia gina mendukung pemulihan ekonomi dan untuk menjaga stabilitas harga. FOMC akan mempertahankan rentang target federal fund rate pada kisaran 0 – 0.25% dan terus mengantisipasi bahwa kondisi ekonomi nampaknya masih membutuhkan suku bunga yang sangat rendah untuk periode yang lebih panjang. Seperti yang disampaikan sebelumnya, untuk memberi dukungan bagi kredit perumahan dan pasar perumahan serta untuk meningkatkan keseluruhan kondisi di pasar kredit swasta, the Fed akan membeli lebih dari $1.25 triliun produk-produk sekurtias berbasis kredit perumahan dan lebih dari $200 milyar utang agen-agen terkait. Sebagai tambahan, the Fed juga akan membeli hingga $300 milyar utang pemerintah. FOMC menegaskan pihaknya akan terus mengevaluasi waktu dan total jumlah pembelian aset-aset sekuritas dengan tujuan untuk meningkatkan outlook ekonomi dan kondisi pasar finansial. The Fed juga terus memonitor besaran dan komposisi nercara keuangan dan akan membuat penyesuaian pada kredit dan program likuiditas.
Kebijakan moneter dan inkonvensional the Fed mendapat perhatian sangat besar dari para pelaku pasar sejak jauh hari sebelum diumumkan. Sikap antisipasi pasar nampak sejak perdagangan hari Selasa hingga beberapa saat menjelang pengumuman kebijakan the Fed. Pada perdagangan hari Selasa lalu, ekspektasi bahwa the Fed akan memberi gambaran yang lebih baik berkenaan dengan kondisi ekonomi menekan US dollar melemah. Pelemahan US dollar berlanjut hingga menjelang pembukaan pasa Amerika dimana US dollar terpuruk terhadap segenap mata uang utama lainnya. Pelemahan US dollar mencapai puncaknya sesaat menjelang pembukaan pasar amerika dimana US dollar tertekan ke level terendah selama hampir 2 pekan terhadap euro dan sterling masing-masing ke ke $1.4138 dan $1.6601 terhadap sterling, dan ke level tertinggi pekan ini terhadap aussie ke $0.8055. US dollar berbali menguat sesaat setelah pengumuman kebijakan the Fed. US dollar menguat hingga $1.3890 terhadap euro, ke $1.6371 terhadap sterling. Namun laju penguatan US dollar tidak berlangsung lama. US dollar kembali tertekan mengikis pengutan sebelumnya seiring penurunan di bursa saham.
Diantara mata uang utama, penguatan US dollar terbesar terjadi terhadap Swiss franc dimana US dollar menguat ke level tertinggi selama 1 bulan ke CHF 1.1020. Penguatan US dollar terhadap Swiss franc diperkuat dengan spekulasi akan dilakukannya intervensi oleh bank sentral Swiss (Swiss National Bank) setelah kepala SNB Jean-Pierre Roth menyatakan pengambil kebijakan akan mengambil tindakan untuk membatasi apresiasi irasional. Swiss franc melemah terutama terhadap US dollar dan euro dengan penurunan harian terbesar sejak 12 Maret saat SNB menyatakan akan membeli mata uang lainnya dalam intervensi solo di pasar mata uang untuk pertama kalinya sejak 1992.
Post a Comment